portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

HSBC Indonesia Berikan Pinjaman Social Trade sebesar USD 100 Juta kepada PNM

HSBC Indonesia Berikan Pinjaman Social Trade sebesar USD 100 Juta kepada PNM

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) telah menyalurkan social trade loan senilai USD 100 juta kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Managing Director Wholesale Banking HSBC Indonesia, Riko Tasmaya mengatakan bahwa penyaluran social trade loan yang diberikan oleh HSBC merupakan yang terbesar secara global, dan bertujuan untuk membantu memperluas akses pembiayaan dan pengembangan inklusif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya pengusaha mikro perempuan di seluruh Indonesia.

Riko juga menyatakan bahwa dalam membangun inklusi dan ketahanan berarti juga berupaya mengatasi kesenjangan yang dapat membuat perbedaan.

“HKami bangga memberikan social trade loan sebesar USD 100 juta untuk membantu PNM memperluas akses pembiayaan bagi jutaan perempuan pengusaha mikro di Indonesia, serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan perempuan Indonesia,” jelas Riko.

Pinjaman sosial adalah pinjaman yang digunakan untuk mendanai kegiatan dan proyek yang bertujuan untuk mengatasi masalah sosial atau mencapai hasil sosial yang positif. Proyek yang memenuhi syarat dapat mencakup pinjaman kepada UMKM, dukungan untuk produk dan layanan kesehatan pemerintah dan swasta, pengembangan fasilitas infrastruktur pendidikan pemerintah dan swasta, serta dukungan untuk perumahan yang terjangkau.

Sebelumnya, HSBC Indonesia juga telah memberikan pinjaman sosial kepada PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK), lembaga keuangan swasta non-bank di Indonesia yang melayani lebih dari 1,52 juta perempuan pengusaha mikro. Inklusi adalah kunci untuk membuka dunia penuh peluang.

“Dengan keberadaan kami di Indonesia hampir 140 tahun, HSBC telah mendukung pertumbuhan berbagai bisnis di Indonesia dan berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia dengan menciptakan ekosistem inklusif yang memungkinkan setiap bisnis untuk berkembang,” ujar Riko.

Menurut data International Monetary Fund, rasio kredit perbankan terhadap PDB di Indonesia relatif rendah, yaitu 35%. Terdapat 22 juta perempuan pengusaha mikro di Indonesia yang kekurangan akses terhadap perbankan dan lembaga keuangan.

PNM melihat potensi besar pertumbuhan UMKM di Indonesia, terutama dilakukan secara bersamaan dengan kompetensi yang mumpuni dari pelaku UMKM. Program Mekaar telah terbukti membangun kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan kaum ibu.

“Pembiayaan PNM telah berkontribusi meningkatkan pertumbuhan PDB sebesar 0,087% dan pembiayaan Mekaar telah membantu meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar 1,36% hingga 1,71%,” tambahnya.

“Diharapkan setelah mendapatkan pembiayaan dan pemberdayaan yang diberikan, masyarakat terutama nasabah kami, nasabah PNM, khususnya nasabah PNM Mekaar, dapat memperoleh kemandirian ekonomi dan terjadi multiplier effect dari pertumbuhan aktivitas ekonomi yang mereka lakukan,” pungkas Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.