Jakarta, CNBC Indonesia – China menetapkan target pertumbuhan sekitar 5% untuk tahun 2024, berdasarkan “Laporan Kerja Pemerintah” yang dirilis pada hari Selasa (4/4/2024).
Target PDB dan indikator ekonomi lainnya diumumkan pada pembukaan pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional.
Tahun lalu, ekonomi China tumbuh sebesar 5,2%, sesuai dengan target resmi sekitar 5%. Pemulihan dari pandemi secara keseluruhan berlangsung lebih lambat dari perkiraan banyak orang, sementara pertumbuhan juga terhambat oleh penurunan di sektor properti dan ekspor.
Target pertumbuhan tahun ini sesuai dengan ekspektasi karena para ekonom juga memperkirakan bahwa pemerintah akan sedikit meningkatkan defisit fiskal resmi hingga di atas 3%. Investor juga akan memperhatikan laporan kerja dan komentar pemerintah untuk mencari petunjuk tentang dukungan kebijakan untuk properti dan sektor ekonomi lainnya.
China berencana untuk menargetkan tingkat pengangguran perkotaan sekitar 5,5%, menciptakan 12 juta lapangan kerja baru di perkotaan, dan meningkatkan indeks harga konsumen sekitar 3%. Target untuk tahun 2024 sama dengan target untuk tahun 2023.
Pada tahun 2023, Biro Statistik Nasional mencatat bahwa tingkat pengangguran rata-rata di perkotaan China adalah 5,2%, dengan penciptaan 12,44 juta lapangan kerja. Namun, indeks harga konsumen naik 0,2% karena permintaan yang lesu.
Laporan kerja tersebut menekankan pentingnya “memastikan pembangunan berkualitas tinggi dan keamanan yang lebih baik,” mencegah risiko, menjaga stabilitas sosial, dan melaksanakan tugas-tugas lainnya.
Pernyataan tersebut menekankan pelaksanaan keputusan dan rencana dari Komite Sentral Partai Komunis China.
Kebijakan ekonomi China untuk tahun depan biasanya dibahas oleh para pemimpin partai pada bulan Desember. Pemerintah daerah juga mengadakan pertemuan mereka sendiri untuk menetapkan target pertumbuhan regional sebelum Kongres Rakyat Nasional mengumumkan tujuan keseluruhan negara.
Beijing dalam beberapa tahun terakhir telah menekankan pertumbuhan “berkualitas tinggi” daripada hanya angka pertumbuhan.
Laporan kerja juga menyatakan bahwa “pendorong pembangunan internal sedang dibangun,” namun juga menekankan bahwa negara harus “siap menghadapi semua risiko dan tantangan.”