Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia kini memiliki kilang minyak terbesar baru dengan kapasitas pengolahan 360 ribu barel per hari (bph). Kilang minyak yang dimaksud adalah Kilang Balikpapan dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).
Proyek RDMP Kilang Balikpapan meningkatkan kapasitas kilang sebesar 100 ribu bph dari sebelumnya 260 ribu bph, namun sejak pertengahan Mei 2024 telah naik menjadi 360 ribu bph.
Dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 360 ribu bph tersebut, Kilang Balikpapan akan menjadi kilang terbesar yang beroperasi di Indonesia, mengungguli Kilang Cilacap yang hanya berkapasitas 345 ribu bph.
Proyek RDMP RU V Balikpapan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), anak perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang merupakan Subholding Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina.
KPB juga telah membangun terminal Lawe-Lawe sebagai area penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran minyak mentah ke kilang Pertamina di Balikpapan.
Proyek RDMP RU V Balikpapan dan Lawe-Lawe memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas produksi BBM dari Euro II menjadi Euro V yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan kompleksitas kilang dengan kemampuan mengolah residu bernilai rendah menjadi produk bernilai tinggi.
Total area proyek RDMP Balikpapan adalah 80,64 hektar, tambahan dari luas area kilang sebelumnya sebesar 313,64 hektar. Proyek ini juga meliputi 5 Unit Revamping, 21 Unit Utilities & Offsite baru, dan 13 Unit Process Baru.
Setelah beroperasi penuh, Kilang Balikpapan akan memproduksi produk Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti gasoline, solar, dan avtur, serta produk Non BBM seperti LPG, propylene, dan sulphur.
Sementara itu, di area kerja Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, terdapat dua unit tangki minyak mentah dengan kapasitas masing-masing 1 juta barel, dengan panjang pipa unloading line 52″ dari Single Point Mooring (SPM) ke Lawe-Lawe.
Meskipun proyek RDMP Balikpapan akan selesai pada 2025, proses peningkatan kapasitas kilang menjadi 360 ribu bph telah berhasil dilakukan belum lama ini. Kilang Balikpapan memiliki dua Crude Distillation Unit (CDU), yaitu CDU IV dengan kapasitas 300 ribu bph dan CDU V dengan kapasitas 60 ribu bph.
Selain meningkatkan kapasitas pengolahan minyak, akan ada tambahan produksi produk petrokimia hingga 225 ribu ton per tahun.
Diharapkan bahwa tahun 2024 akan ada pencapaian-pencapaian penting seperti peningkatan kapasitas menjadi 360 ribu bph, pembangunan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), dan pembangunan gasoline block. Diperkirakan proyek ini akan selesai pada tahun 2025.
Artikel Selanjutnya
Tahun Depan Kilang Minyak Raksasa RI Ini Bakal Beroperasi Penuh
(wia)