Pupuk Indonesia Raih Rp 1,3 Triliun dari Inovasi, Inovator Pupuk Indonesia berhasil dalam ajang Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) Summit 2024 dengan total pendapatan dan penghematan sebesar Rp 1,3 triliun. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungkapkan bahwa kontribusi tersebut terdiri dari peningkatan efisiensi sebesar Rp 1,2 triliun dan peningkatan pendapatan sebesar Rp 100 miliar.
Pada tahun 2024, Pupuk Indonesia menduduki posisi nomor tujuh terbesar dunia di industri pemupukan. Hal ini tidak terlepas dari inovasi yang memberikan dampak langsung pada profitabilitas perusahaan. Lebih lanjut, Rahmad menyampaikan bahwa 169 inovasi yang dihasilkan dalam PIIA 2024 berasal dari 700 karyawan organik, non-organik, dan magang. Inklusivitas ini menunjukkan bahwa inovasi telah menjadi kebiasaan di lingkungan Pupuk Indonesia.
Pupuk Indonesia juga bekerja sama dengan Massachusetts Institute of Technology-Industrial Liaison Program (MIT-ILP) untuk meningkatkan kontribusi perusahaan dalam ketahanan pangan dan sebagai pemain utama di industri pupuk secara global. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengatasi tantangan ketahanan pangan global akibat perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan stagnasi produktivitas pertanian.
Selain itu, PIIA adalah ajang untuk membagi pengetahuan dan memberi apresiasi kepada insan Pupuk Indonesia yang berkontribusi pada inovasi. Kriteria penilaian fokus pada tiga aspek yaitu pertumbuhan, digitalisasi, dan ketahanan. Gugus Inovasi Rekan-iPubers berhasil meraih gelar Grand Champion dengan inovasi tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi melalui aplikasi digital di kios-kios Pupuk Indonesia.
Rahmad berharap bahwa ekosistem inovasi Pupuk Indonesia dapat terus berlanjut untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan pertumbuhan ekonomi. Inovasi mutlak diperlukan untuk kelangsungan perusahaan dan Pupuk Indonesia siap meraih masa depan yang lebih baik melalui inovasi.