Badung, CNBC Indonesia – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyerahkan secara simbolis bendera kepada Wakil Menteri Perairan, Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian Kerajaan Arab Saudi, Abdulaziz M Alshaibani sebagai tuan rumah World Water Forum ke-11 pada tahun 2027. Penyerahan bendera ini menandakan penutupan dari penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Indonesia.
“Saya harap teman kita dari Arab Saudi akan meneruskan kerja sama ini. Saya harapkan kesuksesan mereka dalam menyelenggarakan World Water Forum ke-11 di Riyadh. Dengan ini saya resmi menyatakan World Water Forum ke-10 resmi ditutup,” ujar Basuki dalam Closing Ceremony World Water Forum ke-10, Jumat (24/5/2024).
Basuki mengatakan, sejak pertemuan di PBB pada tahun 2019, Indonesia telah menunjukkan komitmen besar untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum. Hal ini juga merupakan mimpi Basuki sejak 25 tahun lalu.
“Saya tetap berharap momentum ini tetap mampu membantu diplomasi air,” ujarnya.
Forum ini berhasil merumuskan 113 proyek dengan anggaran sebesar US$ 9,4 miliar. Hasil konkret dari World Water Forum ini diharapkan dapat memudahkan pelaksanaan dari World Water Forum.
Deklarasi menteri yang baru disahkan telah dibahas sebanyak tiga kali dan diikuti oleh 110 negara, kemudian disahkan beberapa hari yang lalu.
“Ringkasan dari deklarasi ini dikategorikan oleh World Water Council sebagai kemenangan diplomasi dari Indonesia, karena ini baru pertama kali berhasil mengumpulkan para menteri dari berbagai negara dan menghasilkan deklarasi,” ujarnya.
Tiga hasil dari deklarasi menteri, pertama, adalah pendirian pusat keunggulan untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas berbagi pengetahuan. Kedua, Indonesia menyoroti isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu dan di pulau-pulau kecil. Dan ketiga, Indonesia mengusulkan adanya hari danau dunia sebagai bagian penting dari pengelolaan air.
Presiden World Water Council, Loic Fauchon, menyatakan bahwa Bali telah menjadi pusat air dunia dalam beberapa hari terakhir. Dia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah menyelenggarakan forum ini dengan baik.
“Inovasi, keuangan, tata kelola, alam, makanan, dan diplomasi air adalah hasil dari pertemuan di Bali. Tidak hanya itu, Bali juga menunjukkan persahabatan dan keramahan,” ungkapnya.
Abdulaziz M. Alshaiban menyatakan bahwa negaranya memahami betapa pentingnya air sebagai kebutuhan dasar manusia, dan ini merupakan komitmen mereka. World Water Forum ke-10 berlangsung di Bali dengan tema “Air untuk Kesejahteraan Bersama”. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di halaman resmi World Water Forum.