PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik
Berita  

Segera bentuk task force Family Office, Luhut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan mendapat mandat untuk membentuk task force family office. Dia bilang task force ini akan bertugas menyiapkan pembentukan family office di Indonesia.

“Tadi Presiden sudah memberikan arahan saya diminta menyiapkan task force ini,” kata Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, dikutip Selasa, (2/7/2024).

Luhut mengatakan task force ini akan berisikan lintas kementerian lembaga. Dia bilang juga akan mengajak World Bank untuk berpartisipasi. Luhut menargetkan dalam waktu satu bulan, task force ini dapat melaporkan perkembangan terkait rencana pembentukan family office kepada presiden.

“Saya harap satu bulan (atau) tiga minggu lah sudah bisa kita laporkan lagi ke Presiden,” kata dia.

Luhut mengungkapkan pembentukan family office memang butuh banyak persiapan. Dia mengatakan pembentukan perusahaan yang mengelola harta keluarga kaya tersebut membutuhkan harmonisasi regulasi.

“Memang akibatnya ini ada yang bagus, yaitu kita harus memperbaiki banyak sekali harmonisasi regulasi-regulasi kita yang dalam era sekarang kurang kompetitif,” katanya.

Sebelumnya, rencana Indonesia membentuk Wealth Management Center atau Family Office semakin konkret. Presiden Joko Widodo bahkan sudah menggelar rapat pada Senin, (1/7/2024) untuk membahas pembentukan Family Office. Untuk diketahui, Family Office adalah perusahaan swasta yang mengelola harta keluarga-keluarga kaya.

Luhut menjabarkan menurut data The Wealth Report populasi individu super kaya di Asia akan tumbuh sebesar 38,3% selama periode 2023-2028. Dia mengatakan jumlah aset finansial yang diinvestasikan di luar negara asal juga akan terus meningkat.

“Berangkat dari tren tersebut, saya melihat adanya kesempatan bagi Indonesia untuk menarik dana-dana dari family office global,” kata Luhut.

Luhut mengatakan diperkirakan ada sekitar US$ 11,7 triliun dana kelolaan family office di dunia. Family Office sendiri merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dengan memiliki family office, bukan hanya meningkatkan peredaran modal di dalam negeri nantinya, tetapi juga menghadirkan potensi peningkatan PDB dan lapangan kerja dari investasi dan konsumsi lokal,” kata dia.

Luhut mengatakan saat ini sudah ada beberapa negara di dunia yang menjadi tuan rumah aset itu, di antaranya Singapura dengan 1.500 family office, dan Hongkong yang memiliki 1.400 family office. Namun, Luhut mengatakan akhir-akhir ini peningkatan kondisi geopolitik di Hongkong, serta perubahan regulasi investasi di Singapura meningkatkan risiko dan ketidakpastian investor.

“Inilah yang membuat Indonesia bisa mengambil kesempatan untuk menjadi alternatif dengan membentuk Wealth Management Centre, karena kondisi pertumbuhan ekonomi kita cukup kuat, kondisi politik pun juga stabil, serta orientasi geopolitik kita yang netral,” katanya.

Family office atau kantor keluarga adalah firma penasihat manajemen kekayaan swasta yang melayani individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi. Adapun, satu family office mengelola kekayaan satu individu atau keluarga.