portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Ada 8 Pembaruan Mengenai Perang Israel, Jumlah Korban di Gaza Mencapai 7 Ribu Orang

Ada 8 Pembaruan Mengenai Perang Israel, Jumlah Korban di Gaza Mencapai 7 Ribu Orang

Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan Israel ke Jalur Gaza semakin intensif pada hari ke-21. Konflik antara Israel dan kelompok Hamas dari Palestina juga telah merambah ke wilayah Tepi Barat (West Bank) dan negara sekitarnya.

Berikut adalah update terbaru terkait perang ini seperti yang dilansir oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Jumat (27/10/2023).

Jumlah korban tewas mencapai 7.000 orang

Menurut otoritas kesehatan Gaza, pada hari Jumat dilaporkan bahwa setidaknya 481 orang tewas dalam serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir. Jumlah korban tewas sebelumnya kadang-kadang jauh lebih tinggi.

Secara keseluruhan, sekitar 7.028 orang warga Palestina telah terbunuh sejak dimulainya konflik ini, dengan 66% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Seorang sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jumlah orang yang tewas setelah serangan terbaru Israel di kota Khan Younis di Gaza Selatan telah meningkat menjadi 15 orang. Dengan demikian, jumlah total orang yang tewas di Gaza pada hari Jumat menjadi setidaknya 40 orang, yang merupakan jumlah yang diumumkan oleh kantor berita Palestina, Wafa. Selain itu, sebanyak 30 jurnalis juga dilaporkan tewas selama meliput perang di Israel. Jumlah jurnalis Palestina yang tewas sejak 7 Oktober telah mencapai 25 orang, sedangkan empat jurnalis Israel dan satu jurnalis Lebanon juga tewas dalam konflik tersebut.

Blokir Israel di Masjid Al-Aqsa saat Salat Jumat

Pasukan militer Israel memblokir akses ke Masjid Al-Aqsa menjelang Salat Jumat, sehingga hanya ada sedikit orang yang bisa masuk. Lazimnya, menjelang Salat Jumat, Masjid Al-Aqsa akan dipenuhi oleh jamaah. Namun, kini mereka dilarang masuk. Di Lion’s Gate, yang merupakan pintu masuk normal ke Al-Aqsa, ada laporan mengenai beberapa pria yang diserang secara fisik oleh polisi Israel. Satu pria yang mencoba menjelaskan bahwa dia hendak salat, dipukul oleh petugas polisi. “Sangat sulit bagi siapa pun untuk mendekati masjid. Lazimnya, akan ada ribuan orang di sini untuk Salat Dzuhur. Namun, jalan di seluruh Tepi Barat yang diduduki telah diblokir. Orang-orang dilarang mendekat dari mana pun yang dekat dengan tempat-tempat yang lazimnya mereka kunjungi pada hari Jumat,” begitu laporan tersebut menyatakan.

Roket menghantam gedung di Tel Aviv, 3 orang terluka

Sebuah roket menghantam sebuah gedung di Tel Aviv, melukai sedikitnya tiga orang, dengan satu orang dalam kondisi serius dan dua lainnya mengalami luka ringan. Magen David Adom, layanan ambulans di Israel, dalam unggahan media sosialnya menyatakan bahwa seorang pria berusia 20 tahun mengalami luka serius pada kepala serta anggota tubuhnya dan telah dibawa ke Rumah Sakit Ichilov. Channel 12 Israel melaporkan bahwa setidaknya delapan roket lain yang diluncurkan ke Tel Aviv berhasil dicegat.

Serangan Israel di Pantai Rafah dicegah

Sayap militer Hamas mengatakan bahwa pasukan Israel mencoba melancarkan operasi di Pantai Rafah di Gaza Selatan saat fajar, tetapi mereka berhasil dihadang oleh pejuang Hamas. “Pasukan tersebut membutuhkan intervensi dari Angkatan Udara Zionis untuk menyelamatkan mereka, sehingga mereka melarikan diri ke laut dan meninggalkan beberapa amunisi,” demikian pernyataan Brigade Qassam dalam unggahan mereka di Telegram.

WHO dan PBB memperingatkan adanya krisis kemanusiaan di Gaza

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa setidaknya 94.000 liter bahan bakar diperlukan setiap hari untuk menjaga operasi penting tetap berjalan di 12 rumah sakit besar di Gaza. Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk wilayah pendudukan Palestina, memperingatkan bahwa kurangnya bahan bakar dan pasokan medis yang akut akan membahayakan 1.000 pasien yang memerlukan dialisis ginjal, 130 bayi prematur di inkubator, 2.000 pasien kanker, dan pasien yang membutuhkan perawatan intensif. “Kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir semakin memburuk karena krisis bahan bakar yang mengancam bayi,” kata Peeperkorn. Dia mendesak agar ada pasokan bahan bakar, makanan, air, dan pasokan medis yang berkelanjutan ke Gaza, sambil menekankan perlunya terciptanya jalur bantuan yang aman di Gaza bersama dengan gencatan senjata. Sementara itu, badan PBB telah memperingatkan bahwa runtuhnya layanan air dan sanitasi dapat memicu wabah kolera dan penyakit menular mematikan lainnya jika bantuan kemanusiaan yang mendesak tidak diberikan. “Gaza sedang berjuang dengan kekurangan pasokan makanan dan air yang sangat parah. Masyarakat menghadapi kondisi yang semakin memprihatinkan,” ujar Abeer Etefa, juru bicara Program Pangan Dunia. “Di luar Gaza, kondisi di Tepi Barat semakin memburuk setiap hari.” Israel telah memutus pasokan air, bahan bakar, dan listrik ke Gaza, serta mengumumkan blokade total terhadap wilayah Palestina setelah serangan dari Hamas.

Kejahatan perang dilakukan oleh Israel dan Hamas

PBB menyatakan bahwa kekejaman dilakukan oleh kedua belah pihak dalam konflik ini, yaitu Israel dan kelompok Hamas Palestina. “Kami khawatir bahwa kejahatan perang sedang terjadi. Kami prihatin dengan hukuman kolektif terhadap warga Gaza sebagai respons terhadap serangan keji yang dilakukan oleh Hamas, yang juga merupakan kejahatan perang,” kata juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, Ravina Sham