PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik
Berita  

Marahnya Raja Salman Memicu Tindakan Balas Dendam Hamas

Perang di Gaza semakin mengerikan. Israel meluncurkan serangan sebagai pembalasan atas penyerangan yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina, Hamas. Korban jiwa terus bertambah, terutama di kalangan warga sipil di Gaza. Berikut adalah dinamika perang antara Israel dan Hamas:

1. Perang melebar: Perang antara Israel dan Hamas terus melebar. Kelompok Houthi di Yaman juga ikut menyerang Israel dengan menembakkan drone dan rudal. Kelompok ini secara tegas mendukung Palestina sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober. Serangan tersebut adalah yang ketiga dilakukan oleh kelompok Houthi terhadap Israel sejak awal konflik. Keikutsertaan Houthi dalam perang ini menjadi risiko lebih dalam pada regional Arab.

2. Bolivia memutus hubungan diplomatik dengan Israel: Bolivia resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena operasi militer yang dilakukan di Gaza. Negara ini menuntut gencatan senjata segera dan mengirimkan bantuan ke Gaza. Sebelumnya, Bolivia baru memulihkan hubungan dengan Israel pada tahun 2019 setelah hubungan mereka terputus akibat serangan sebelumnya di Gaza.

3. Serangan ke kamp pengungsi: Serangan Israel terus dilakukan, termasuk ke kamp pengungsi di Gaza Utara. Serangan ini menyebabkan banyak warga sipil tewas dan luka-luka.

4. Perbatasan Rafah dibuka: Perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dan Mesir resmi dibuka untuk pertama kalinya sejak perang meletus pada 7 Oktober. Beberapa orang dan mobil bergerak dari Gaza melalui perbatasan tersebut. Warga Palestina yang terluka diperkirakan akan dibawa ke Mesir untuk mendapatkan perawatan, sedangkan beberapa warga asing juga akan diizinkan meninggalkan Gaza.

5. Arab Saudi mengutuk Israel: Arab Saudi mengecam serangan Israel terhadap kamp pengungsi di Gaza. Mereka menyebutnya sebagai tindakan yang tidak manusiawi. Arab Saudi juga menyebut komunitas internasional telah gagal memberikan tekanan pada Israel untuk segera menyetujui gencatan senjata.

6. Pejabat PBB mundur: Direktur Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di New York memutuskan untuk berhenti dari jabatannya sebagai protes kepada lembaga tersebut yang dinilai gagal dalam mencegah apa yang disebutnya sebagai genosida terhadap warga sipil Palestina di Gaza akibat pemboman Israel.

7. Evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI): Kementerian Luar Negeri Indonesia merencanakan evakuasi WNI yang berada di Gaza. Terdapat 10 WNI di wilayah tersebut, dan 7 dari mereka akan dievakuasi. Evakuasi dilakukan melalui perbatasan Rafah yang berbatasan dengan Mesir.

8. Balasan dendam dari Hamas: Hamas balas dendam dengan meluncurkan serangan roket ke Israel. Beberapa roket berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, tetapi tidak ada informasi apakah semua roket berhasil dicegat.

Situasi di Gaza semakin memburuk dengan terjadinya serangan dan korban jiwa yang terus bertambah. Kawasan tersebut membutuhkan bantuan darurat untuk mengatasi kekurangan makanan, obat-obatan, air minum, dan bahan bakar.