Jakarta, CNBC Indonesia – Media asing terus menyoroti dinamika dalam pemilihan presiden (Pilpres) Indonesia tahun 2024 mendatang. Salah satunya adalah pencalonan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.
Beberapa media memberitakan tentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dua pekan lalu yang mengatur ambang batas peserta pilpres menjadi sekurang-kurangnya 40 tahun atau pernah dan sedang menjadi kepala daerah. Dengan putusan ini, Gibran yang berusia 36 tahun dapat ikut dalam kontestasi.
Media asal Inggris, The Economist, dalam artikelnya berjudul “Jokowi Is Building A Political Dynasty”, mengungkapkan bahwa Jokowi benar-benar sedang membangun dinasti politik. Media tersebut bahkan menyebutkan indikasi peran Ketua MK, Anwar Usman, yang merupakan ipar dari Jokowi.
“Kelompok oposisi dan masyarakat sipil mengecam putusan pengadilan tersebut. Disebutkan bahwa Pasal 17 Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman melarang hakim mahkamah konstitusi mengadili kasus-kasus yang berdampak pada keluarga atau diri mereka sendiri,” tulis media tersebut seperti dikutip Senin (30/10/2023).
“Jokowi, yang dilarang oleh konstitusi untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, belum secara terbuka mendukung calon mana pun. Namun, terpilihnya Gibran menunjukkan bahwa dia berada di belakang Prabowo,” tambahnya.
Media The Economist juga menyampaikan bagaimana skenario pilpres akan berlangsung antara Prabowo-Gibran dengan pesaingnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Anies diyakini akan tersingkir di putaran pertama dan menyisakan Prabowo Vs Ganjar di putaran kedua.
“Jika Anies tersingkir pada saat itu, sebagian besar pendukung Muslimnya diperkirakan akan memilih Prabowo, yang berpotensi memberinya kemenangan,” tulisnya.
“Mantan jenderal yang pernah menjadi saingan presiden ini mengatakan dia akan melanjutkan kebijakan Jokowi. Itu masuk akal secara politis,” jelas The Economist lagi.
“Pemerintahan yang membangun infrastruktur dan langkah-langkah khas Jokowi masih sangat populer, meskipun mengalami kemerosotan dalam hal demokrasi,” tambah kantor berita itu.
Pemberitaan terkait “dinasti” dalam pilpres di Indonesia juga banyak diliput oleh media Belanda. Koran De Volkskrant mengatakan kemungkinan adanya dinasti baru dalam politik Indonesia.
“Di negara yang memiliki banyak klan politik, tampaknya akan muncul dinasti politik baru. Hal ini menjadi berita yang mengkhawatirkan bagi kualitas pelayanan publik,” laporan media tersebut.
Media Belanda lainnya, NRC, juga menyebut bahwa pencalonan Gibran telah diperkirakan sebelumnya. Media ini juga memberitakan bahwa hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat bahwa otokrasi dapat muncul.
“Jokowi tidak bisa mencalonkan diri kembali pada pemilu presiden Februari mendatang karena telah menjabat dua periode. Namun, dengan pengurangan usia pencalonan, putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang baru berusia 36 tahun, berhak mencalonkan diri sebagai wakil presiden,” tambahnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Media Asing Sorot Pilpres RI, Sebut Capres Ini Unggul Tapi…
(sef/sef)