Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan darat dan udara yang dilancarkan Israel ke jalur Gaza pada Jumat (27/10) malam telah menghancurkan akses komunikasi di wilayah tersebut.
Ratusan bangunan dan rumah penduduk telah hancur. Banyak penduduk yang tidak dapat mencari tahu keberadaan kerabat dan keluarga mereka.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, angkat suara dan mengutuk tindakan Israel melalui akun Instagram pribadinya. Menurutnya, pada saat dunia internasional mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata, seharusnya menjadi momen untuk “berhenti sejenak”.
“Sayangnya, alih-alih berhenti sejenak, saya justru terkejut oleh peningkatan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dampaknya yang merusak, sehingga menghancurkan tujuan kemanusiaan,” katanya dikutip pada Minggu (28/10).
Sebelumnya, pada hari Jumat (27/10), 120 negara sepakat agar Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata kemanusiaan. Namun, 14 negara menolak kesepakatan tersebut, termasuk Amerika Serikat dan Israel.
“Saya mengulangi seruan saya yang kuat untuk segera mencapai gencatan senjata kemanusiaan, bersamaan dengan pembebasan tawanan tanpa syarat dan pengiriman bantuan kemanusiaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Gaza, di mana bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita,” tambah Guterres.
Guterres juga menyatakan bahwa situasi saat ini harus berubah. Menurutnya, pada akhirnya sejarah yang akan menilai tindakan kita semua.
“Ini adalah saat yang penting. Setiap orang harus bertanggung jawab. Sejarah akan menilai kita semua,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]