PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik
Berita  

Perbarui Informasi Terbaru tentang Konflik di Gaza, Serangan Israel Meningkat secara Drastis

Hamas mengumumkan bahwa pejuang mereka terlibat dalam pertempuran sengit di Gaza pada hari Minggu (29/10/2023), di mana Israel meningkatkan intensitas operasi darat. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya seruan untuk mengirimkan bantuan ke wilayah Palestina setelah berminggu-minggu pengepungan dan pengeboman.

Para pemimpin dunia menekankan pentingnya meningkatkan bantuan ke wilayah yang dikuasai oleh Hamas, sementara para pengunjuk rasa di seluruh dunia turun ke jalan untuk menuntut gencatan senjata. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak negaranya untuk menghadapi “perang yang panjang dan sulit”.

Meskipun ada seruan untuk gencatan senjata kemanusiaan, Israel terus meningkatkan perang yang dipicu oleh serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan Hamas pada 7 Oktober telah menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 239 lainnya, termasuk banyak pekerja migran.

Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas di Gaza melaporkan bahwa serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 8.000 orang, sebagian besar warga sipil, termasuk banyak anak-anak. Situasi di wilayah Palestina semakin memprihatinkan, dengan lebih dari separuh dari 2,4 juta penduduknya mengungsi dan ribuan bangunan hancur.

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengumumkan pada hari Minggu bahwa para pejuang mereka terlibat dalam pertempuran yang sengit dengan pasukan Israel yang menyerang di barat laut Gaza. Di sisi lain, tentara Israel menyatakan bahwa mereka telah memasuki tahap baru perang dengan melakukan serangan darat sejak Jumat malam.

Pentingnya bantuan kemanusiaan juga ditekankan oleh Presiden AS Joe Biden dalam percakapannya dengan Netanyahu dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa situasinya semakin memprihatinkan karena jumlah korban terus meningkat dan persediaan makanan, air, obat-obatan, dan tempat berlindung semakin berkurang.

Di Gaza, Israel terus melakukan pengeboman di sekitar rumah sakit dan mengancam ketertiban sipil. Ribuan orang telah memasuki gudang dan pusat distribusi untuk mengambil barang-barang pokok. Namun, kekhawatiran terhadap keselamatan warga sipil tetap tinggi.

Israel juga menghadapi tantangan permainan psikologis dari Hamas. Simpati meningkat di Israel terhadap keluarga korban penculikan Hamas. Hamas mengumumkan pembebasan empat sandera, namun minggu ini mereka menyatakan hampir 50 sandera telah terbunuh oleh serangan Israel.

Perang ini juga meningkatkan kekhawatiran akan keterlibatan musuh Israel lainnya, seperti pasukan “poros perlawanan” yang merupakan sekutu Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman. Presiden Iran Ebrahim Raisi memperingatkan bahwa kejahatan Israel telah melewati garis merah, yang mungkin memaksa semua orang untuk mengambil tindakan.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat yang diduduki, dengan lebih dari 110 warga Palestina tewas sejak serangan 7 Oktober.

Pada akhirnya, keadaan di Gaza semakin memburuk dan perlunya bantuan kemanusiaan segera meningkat agar dapat memenuhi kebutuhan warga sipil yang terkena dampak konflik ini.