Memasuki hari ke-28, serangan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat (West bank) semakin intensif. Konflik antara Israel dan Hamas dari Palestina telah meluas ke negara-negara sekitarnya. Berbagai update terkait perang di Timur Tengah tersebut, seperti dikutip dari berbagai sumber pada Jumat (3/11/2023).
Jumlah korban tewas di kalangan warga Palestina akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai lebih dari 9.000 orang, termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan. Selain itu, jumlah korban luka mencapai lebih dari 32.000 orang. Di Tepi Barat, sebanyak 135 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober. Selain itu, sebanyak 37 jurnalis dilaporkan tewas selama meliput perang Israel.
Serangan Israel juga merusak empat penampungan pengungsi di Gaza yang dikelola oleh UNRWA. Sekolah-sekolah yang dijadikan tempat penampungan juga rusak parah, menyebabkan sekitar 20.000 orang kehilangan tempat tinggal. Selama perang ini, 72 staf UNRWA juga tewas.
Meskipun ada 102 truk bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah, bahan bakar belum diberikan izin untuk masuk. Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menyatakan bahwa sumber energi tersebut penting bagi rumah sakit di Gaza.
Pakar PBB mengungkapkan keprihatinan tentang dehumanisasi yang terjadi dalam konflik Palestina, baik di wilayah pendudukan Palestina, Eropa, maupun Amerika. Kelompok progresif Yahudi-Amerika, IfNotNow, juga mengadakan protes di AS untuk menuntut gencatan senjata di Gaza.
DPR AS yang dipimpin Partai Republik telah mengesahkan rancangan undang-undang yang memberikan Israel sekitar Rp221 triliun. Namun, Amnesty International mengutuk Israel karena menggunakan senjata fosfor putih, yang melanggar hukum internasional.
Terjadi serangan balasan dari Hamas ke Israel, termasuk tembakan rudal dari Lebanon dan serangan lintas batas oleh Hizbullah. Militer Israel mengklaim telah mengepung Gaza dan terlibat dalam pertempuran tatap muka dengan kelompok tempur.
PBB menyatakan kesulitan dalam mencegah genosida dan bencana kemanusiaan di Gaza. Mereka mengecam Israel karena menolak menghentikan rencana pemusnahan wilayah Palestina. Serangan terbaru Israel di kamp pengungsi Jabalia telah dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan kejahatan perang.
Perang ini semakin meningkatkan tekanan bagi AS untuk memanggil gencatan senjata. Namun, pemerintah AS meminta “jeda kemanusiaan” daripada mengakhiri perang. DPR AS juga memberikan dukungan keuangan sebesar Rp221 triliun kepada Israel, namun memotong anggaran badan pajak.