PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik
Berita  

Diperkirakan Produksi Batu Bara di RI Mendekati 700 Juta Ton Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) meramalkan produksi batu bara di Indonesia bisa melebihi target tahun 2023 atau minimal sesuai dengan target tersebut.

Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia mengatakan bahwa kemungkinan produksi batu bara tahun ini bisa mencapai target atau bahkan melebihi target 2023 sebesar 694,5 juta ton. “Kemungkinan untuk tahun ini produksi batu bara bisa mencapai target atau bahkan melebihi target,” jelas Hendra kepada CNBC Indonesia.

Namun, Hendra menambahkan bahwa potensi kelebihan produksi batu bara tahun ini tidak akan melebihi angka 700 juta ton. “Mungkin kurang dari 700 juta ton. Dari sisi pemerintah, target PNBP sudah jauh terlampaui,” tambahnya.

Hal ini disebabkan oleh produksi batu bara yang masif di dalam negeri karena musim panas yang berkepanjangan selama tahun 2023, sehingga produksi batu bara lancar di dalam negeri. “Kondisi cuaca kering juga berpengaruh terhadap kelancaran produksi,” ucapnya.

Selain itu, ketersediaan alat berat yang sudah ada sejak tahun 2022 juga membantu kelancaran produksi batu bara di tahun ini di dalam negeri. “Selain itu, kapasitas alat berat di 2022 juga memadai,” tandasnya.

Saat ini, produksi batu bara di dalam negeri telah mencapai 90,22% atau sebesar 626,55 juta ton dari total target produksi tahun 2023 sebesar 694,5 juta ton.

Di sisi lain, harga batu bara terus melandai, dengan harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember ditutup pada posisi US$ 126,5 per ton atau turun 0,71% pada perdagangan Rabu (1/11/2023).

Berdasarkan Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batu bara hingga hari ini telah mencapai 626,55 juta ton atau 90,22% dari target yang ditetapkan oleh pemerintah tahun 2023.

Dari produksi tersebut, pemerintah berencana untuk mengekspor 460 juta ton batu bara, dan saat ini sudah terealisasi sebanyak 321,79 juta ton atau 69,96% dari target ekspor.

Sementara itu, alokasi batu bara untuk kebutuhan domestik sebesar 234,5 juta ton setelah dikurangi dengan rencana ekspor. Namun, realisasi pemenuhan kebutuhan batu bara untuk domestik saat ini telah mencapai 266,59 juta ton.

Pemerintah juga menetapkan rencana alokasi untuk Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 176,8 juta ton, dan hingga saat ini sudah terealisasi sebanyak 71,06 juta ton atau 40,19% dari rencana DMO tahun ini.

(Artikel Selanjutnya: Biang Kerok Harga Batu Bara Ambruk Usai 12 Hari Lari Kencang)

(pgr/pgr)