PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik
Berita  

Kerusuhan di Tepi Barat: Israel Tewaskan 18 Warga, Berpotensi Kondisi Seperti Gaza

Israel-Palestina semakin memanas. Setelah Gaza, kali ini wilayah Tepi Barat juga ikut menjadi titik konflik baru.

Pada Kamis (9/11/2023), militer Israel (IDF) mengumumkan sebanyak 18 warga Palestina telah terbunuh dan setidaknya 20 lainnya terluka oleh dalam serangan siang hari selama berjam-jam di kota Jenin dan kamp pengungsinya di Tepi Barat yang diduduki.

Sumber lokal menyebutkan salah satu korban tewas adalah Ayham Al Amer, seorang petugas di dinas keamanan Palestina. Kementerian Kesehatan di Ramallah mengatakan dua warga Palestina lainnya tewas pada Rabu malam dalam insiden terpisah di Beit Fajjar, selatan Betlehem, dan di Dura, selatan Hebron.

Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan kontra-terorisme di Jenin dan tidak memberikan rincian lebih lanjut. IDF mengatakan serangan udara menghantam pasukan bersenjata di wilayah itu.

Sebelum melakukan serangan, IDF menjatuhkan selebaran ke arah kamp pengungsi di Jenin. Mereka mengungkap adanya teroris di wilayah itu, yang diklaim dikuatkan dengan bukti adanya penyitaan alat peledak rakitan.

“Aktivitas IDF di dalam kamp terjadi karena aktivitas teroris yang Anda dukung, IDF akan tetap di sini dan kembali lagi dari waktu ke waktu sampai terorisme akhirnya diberantas. Jauhi terorisme dan hidup damai. Anda telah diperingatkan,” tulis militer itu sebagaimana dikutip The Guardian.

Menurut angka Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 178 warga Palestina telah terbunuh di Tepi Barat sejak serangan terhadap Israel pada 7 Oktober. Bila digabung dengan Gaza, jumlah korban tewas telah mencapai di atas 10.600 ribu jiwa.

Terkadang terjadi bentrokan mematikan antara IDF dan warga Palestina di Tepi Barat akibat Tel Aviv memberlakukan penutupan yang luas dan ketat terhadap kota-kota di wilayah itu. Selain itu, sering terjadi juga saat-saat ketika pemukim ekstremis Yahudi juga melancarkan serangan ke warga Palestina.

Sementara itu di Israel, polisi menahan empat politisi terkemuka Arab-Israel, di antaranya Mohammed Barakeh, ketua Komite Pengawasan Tinggi Arab, atas rencananya mengadakan aksi unjuk rasa di Nazareth untuk menentang perang di Gaza.

Polisi mengatakan Barakeh, mantan anggota parlemen Israel atau Knesset, telah diinterogasi karena dicurigai melakukan apa yang mereka gambarkan sebagai upaya “mengorganisir demonstrasi yang cenderung mengarah pada hasutan dan membahayakan perdamaian publik, yang melanggar arahan polisi”.

Polisi juga menahan mantan anggota parlemen Partai Balad Haneen Zoabi, Sami Abu Shehadeh dan Mtanes Shehadeh serta direktur jenderal partai tersebut, Yousef Tatur.