PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik
Berita  

Manfaat RI Bergabung dengan Negara-Negara Anti Pencucian Uang

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi resmi Indonesia menjadi anggota penuh Financial Action Task Force (FATF), organisasi global yang berfokus pada pemberantasan pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal. Ia juga berjanji untuk memperkuat anggaran guna mendukung peran Indonesia di FATF.

Sri Mulyani menyatakan bahwa keanggotaan Indonesia yang resmi ke-40 di FATF akan memberikan dampak positif pada perekonomian domestik, terutama dalam meningkatkan persepsi positif terhadap sistem keuangan Indonesia yang memiliki kredibilitas dalam memberantas pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal.

Dalam siaran pers pada Kamis (2/11/2023), Sri Mulyani mengatakan, “Keanggotaan Indonesia di FATF akan memberikan dampak positif pada kredibilitas perekonomian negara, yaitu meningkatkan persepsi positif terhadap sistem keuangan Indonesia yang akan berdampak pada pesatnya pertumbuhan ekonomi melalui investasi baik dalam maupun luar negeri.”

Selain itu, bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh FATF juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penentuan kebijakan strategis global terkait pencegahan pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal. Ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang berintegritas dan mampu berkontribusi dalam skala internasional.

Kementerian Keuangan telah menetapkan langkah-langkah untuk memperkuat peran Indonesia di FATF, termasuk penguatan dalam hal anggaran dukungan peran Indonesia di FATF, peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam pengawasan terhadap isu pencucian uang dan pendanaan terorisme, serta bantuan hukum timbal balik antara Indonesia dan negara-negara lain terkait penghindaran pajak. Kemenkeu juga akan meningkatkan jumlah dan kualitas assessor dan reviewer dari Indonesia untuk menjadi anggota aktif dalam tim Mutual Evaluation Review (MER) FATF.

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Ivan Yustiavandana, yang merupakan Ketua Delegasi Indonesia dalam sidang keanggotaan penuh FATF, mengatakan bahwa bergabungnya Indonesia ke FATF akan meningkatkan kredibilitas perekonomian nasional dan persepsi positif terhadap sistem keuangan Indonesia, yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang pesat melalui investasi baik dalam maupun luar negeri. Ia juga mengatakan bahwa dengan status sebagai anggota penuh FATF, Indonesia dapat berkontribusi dalam kebijakan strategis global terkait pencegahan pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal.

Bergabungnya Indonesia ke FATF juga akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap pemerintah, karena mereka yakin bahwa investasi mereka di Indonesia aman dan berisiko rendah terhadap pencucian uang dan pendanaan terorisme. Selain itu, Indonesia juga dapat meningkatkan efektivitas penegakan hukum melalui kerja sama internasional dalam mengungkap kasus pencucian uang dan pendanaan terorisme yang melibatkan lintas negara atau yurisdiksi termasuk pemulihan aset.

Dengan menjadi anggota penuh FATF, Indonesia memiliki kesempatan yang lebih luas untuk memajukan kepentingan nasional dan memanfaatkan peluang di tingkat internasional menuju Indonesia Emas 2045.