PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik
Berita  

Milisi Houthi Meningkatkan Serangan Bom ke Israel selama Perang Gaza

Milisi Houthi di Yaman dilaporkan telah menembakkan sejumlah besar drone ke Israel pada Rabu (1/11/2023). Mereka mengklaim bertanggung jawab atas tiga serangan terpisah yang terjadi sejak awal konflik Israel-Hamas pada Selasa. Pernyataan ini menandakan keterlibatan Houthi dalam konflik tersebut. Beberapa negara Arab sebelumnya telah mengkhawatirkan perluasannya dan dampaknya terhadap stabilitas kawasan.

Seorang juru bicara Houthi mengonfirmasi bahwa drone mereka telah mencapai target yang dituju. Mereka berencana untuk terus melakukan operasi militer guna mendukung rakyat Palestina sampai agresi Israel di Gaza berhenti.

Houthi juga dituduh bertanggung jawab atas serangan drone pada tanggal 28 Oktober. Meski serangan tersebut berhasil dicegat oleh angkatan Laut Amerika Serikat (AS), mereka diyakini memiliki keterlibatan dalam penyerangan yang sama terhadap Israel. Kelompok Houthi merupakan bagian dari “Poros Perlawanan” yang menentang Israel dan AS. Selama perang di Yaman, Houthi telah menunjukkan kemampuan mereka dalam serangan rudal dan drone terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Iran juga telah mengancam akan terlibat dalam konflik tersebut. Mereka menyatakan bahwa para proksi mereka tidak akan tinggal diam terhadap perang antara Israel dan Hamas. Seorang diplomat Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyebutkan bahwa kelompok-kelompok tersebut berhak menyerang Israel sebagai bagian dari perang melawan Hamas. Negara tersebut bahkan menyebutkan adanya dampak yang lebih besar jika gencatan senjata tidak tercapai. Amir-Abdollahian menekankan pentingnya menggunakan peluang politik terakhir untuk menghentikan perang, karena situasinya bisa menjadi tidak terkendali.

Sementara itu, Israel terus menggempur kamp pengungsi terbesar di Gaza, Jabalia. Evakuasi yang dilakukan oleh RS Indonesia menyebutkan bahwa sekitar 400 orang telah tewas dan hilang, dan angka itu diperkirakan akan terus bertambah. Israel mengklaim bahwa tokoh-tokoh Hamas telah tewas dalam serangan tersebut. Namun, serangan Israel terhadap wilayah yang padat dengan anak-anak dan perempuan tersebut telah menuai kecaman keras dari sejumlah negara, termasuk pemerintah Arab Saudi di bawah Raja Salman bin Abdulaziz.

Di sisi lain, Amerika Serikat telah mengirimkan tambahan 300 tentara ke Timur Tengah. Mereka mengklaim bahwa tujuan dari penambahan tersebut adalah untuk memberikan dukungan dalam bidang pembuangan bahan peledak dan komunikasi. Juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Patrick Ryder, menyatakan bahwa pasukan tersebut tidak akan berada di Israel. Sebelumnya, AS telah mengirimkan sejumlah pasukan ke wilayah Timur Tengah, termasuk kapal induk, kapal perang, dan jet tempur, untuk mendukung upaya pencegahan regional serta meningkatkan perlindungan pasukan mereka.

Artikel Selanjutnya:
Perang Hamas vs Israel Makin Gila, Korban Tewas Tembus 3.565