PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik
Berita  

Sindiran Eks Ketua MK Terhadap Politik Dinasti di Depan Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia – Jimly Asshiddiqie berbicara tentang politik dinasti menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003-2008 ini mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang berbentuk republik. Namun, dalam praktik politiknya, Indonesia terlihat menggunakan sistem feodal.

Hal tersebut dikemukakan oleh Jimly di hadapan peserta Silaturahmi Kerja Nasional (Silatnas) ICMI dan Prabowo Subianto, calon presiden pada Pilpres 2024.

Seperti yang kita ketahui, Prabowo akan berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka pada kontestasi politik tahun depan. Gibran, putra sulung Presiden Jokowi yang berusia 36 tahun, mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden setelah keputusan MK mengenai batas usia minimum calon presiden dan calon wakil presiden.

Sebelumnya, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu menyatakan bahwa usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden adalah 40 tahun. Namun, kemudian MK mengizinkan calon presiden dan calon wakil presiden berusia kurang dari 40 tahun, selama mereka pernah atau sedang menjadi pejabat negara.

Jimly mengatakan bahwa Inggris adalah negara berbentuk kerajaan tetapi menerapkan politik seperti negara republik. “Nah, saya bilang kalian ini bagian dari kerajaan tapi perilakunya republik sehingga mudah bagi Anda berubah jadi republik. Indonesia tidak begitu saya bilang, Indonesia itu republik tapi kelakuannya kerajaan,” kata Jimly, mengutip CNN Indonesia.

Sebagai seorang intelektual, Jimly mengatakan seharusnya melihat objektif sebagai fenomena politik.

“Itu menjelaskan bahwa semua partai mengalami pergantian generasi, bukan hanya satu partai, tetapi semua. Jadi kita tidak dapat menyalahkan partai A, partai B, tidak bisa. Tetapi kita harus melihatnya sebagai fenomena yang harus dicari solusinya dalam jangka panjang. Bukan saling menyalahkan,” ungkapnya.

Jimly mengatakan bahwa sistem feodal kemudian berujung pada politik dinasti. “Tidak perlu saya sebut partainya, kalian sudah paham,” tambahnya.

Sebelumnya, Prabowo menyebut politik dinasti merupakan hal yang wajar dan terjadi di beberapa partai politik, termasuk PDIP. Pernyataan tersebut Prabowo sampaikan setelah menghadiri acara deklarasi arah koalisi Pilpres PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (24/10).