Bank Raksasa dalam Krisis, Diprediksi akan PHK Massal

Raksasa perbankan dan jasa keuangan, Citigroup, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pemangkasan terkait perombakan perusahaan yang dilakukan CEO Jane Fraser. Hal ini terungkap dari pernyataan beberapa sumber kepada CNBC International, Kamis (16/11/2023). Karyawan yang terkena dampak PHK akan diberitahu sejak Rabu dan pemecatan baru bakal diumumkan setiap hari hingga awal pekan depan.

Menurut laporan yang sama, mereka yang terkena dampak di bank Amerika Seikat (AS) itu termasuk kepala staf, direktur pelaksana, dan beberapa karyawan tingkat bawah. “Pemotongan tersebut akan menyebar ke lebih banyak staf pada bulan Februari,” tambah sumber itu. Perpindahan tersebut sesuai timeline yang ditetapkan oleh Fraser dalam memo 13 September lalu. Ia sebelumnya mengumumkan lima divisi baru yang mengakibatkan keluarnya segelintir eksekutif senior.

Beberapa waktu lalu, Fraser telah mengumumkan fase ini akan dikomunikasikan dan diterapkan pada akhir November. Perubahan akhir akan dilakukan pada akhir Maret 2024. Fraser sendiri telah berada di bawah tekanan untuk memperbaiki Citigroup, yang telah terperosok dalam kemerosotan saham karena jumlah pegawai dan pengeluaran yang membengkak. Ia berada pada momen penting menghadapi skeptisisme mendalam investor.

“Tingkat keseluruhan PHK masih dalam tahap penentuan. Namun para manajer dan konsultan yang mengerjakan proses pemotongan yang disebut “Proyek Tora Bora” itu menyebut pemecatan setidaknya 10% pekerja di beberapa lini bisnis,” kata salah satu sumber. “Bagan organisasi Citigroup yang baru telah dibuat, dan para manajer kini memutuskan karyawan mana yang akan mereka pertahankan dan siapa yang akan ditinggalkan,” tambahnya.