Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan pada Rabu (14/11/2023) di San Francisco, AS. Pertemuan keduanya sendiri terjadi di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
KTT menjadi pertemuan tatap muka pertama mereka dalam satu tahun. Keduanya bertemu di tengah tensi yang belum mereda antara Washington dan Beijing, terkait sejumlah hal ekonomi maupun geopolitik.
“Apa yang kami coba lakukan adalah mengubah hubungan menjadi lebih baik,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih sebelum berangkat ke San Francisco, dikutip Al Jazeera.
Xi Jinping sendiri tak memberi banyak pernyataan. Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyebutkan kedua pemimpin akan melakukan “komunikasi mendalam” dan membahas “masalah-masalah utama mengenai perdamaian dunia”.
Pertemuan Xi Jinping dan Biden terjadi saat AS dan sekutunya sedang bersitegang dengan Rusia akibat serangan Moskow ke Ukraina. China, di sisi lain, menjalin kemitraan strategis tanpa batas saat Moskow diisolasi oleh Barat.
KTT APEC kali ini tak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini karena sanksi AS sehingga Wakil Perdana Menteri Alexei Overchuk mewakili Rusia di pertemuan puncak tersebut.
Kremlin pun tidak bersuara banyak mengenai pertemuan Xi Jinping dan Biden. Sekretaris Pers Dmitry Peskov menyebut pertemuan tersebut tidak ada dalam agenda Kremlin tetapi pihaknya berencana untuk memantaunya.
Sebelumnya, Xi Jinping telah bertemu Putin berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir. Bulan lalu, Xi mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan Putin “42 kali dalam 10 tahun terakhir”.
Pertemuan terakhir yang terjadi pada bulan Oktober. Ketika itu, Putin melakukan perjalanan ke Beijing untuk menghadiri pertemuan puncak ekonomi.
Rusia dan China sepakat “tidak percaya” pada dunia Barat. Di mana Barat dianggap berusaha memaksakan tatanan internasional yang dipimpin AS dan melakukan pemaksaan ekonomi.
Sementara itu, media Rusia disebut memberikan komentar dingin terhadap KTT APEC dan pertemuan Xi Jinping dan Biden ini. Seorang reporter untuk kantor berita RIA Novosti milik pemerintah Rusia melaporkan bahwa rapat pleno KTT APEC yang dipimpin oleh Perwakilan Dagang AS Katherine Tai berlangsung “di aula yang setengah kosong”.
Mengutip CNBC International, kantor-kantor berita Rusia disebut “menekankan perbedaan-perbedaan” dan jurang pemisah antara China dan AS jelang pertemuan Xi Jinping dan Biden. Protes-protes pro-Palestina dan pro-Israel yang terjadi di AS ketika KTT dilakukan juga jadi sorotan.