Perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun masih menjadi perhatian dunia, meskipun kedua belah pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama empat hari. Gencatan senjata ini efektif mulai Jumat (24/11/2023) siang waktu setempat, dengan imbalan pembebasan tawanan dan sandera oleh kedua pihak. Namun, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyebutkan bahwa gencatan senjata tersebut hanya singkat dan perang akan dilanjutkan setelahnya.
Perang ini berawal sejak tanggal 2 November 1917, ketika Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour, menulis surat kepada Lionel Walter Rothschild, tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat ini memberikan dampak besar terhadap Palestina hingga saat ini, dengan menjanjikan gerakan Zionis sebuah negara di wilayah yang 90% penduduknya adalah penduduk asli Arab Palestina. Mandat Inggris atas Palestina berlangsung hingga 1948, selama periode tersebut berlangsung migrasi massal orang Yahudi dan konflik dengan warga Palestina.
Perang berlanjut dengan meningkatnya ketegangan, yang menyebabkan Pemberontakan Arab pada periode 1936-1939. Setelah itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Resolusi 181 yang menyerukan pembagian Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi. Hal ini memunculkan konflik baru dengan terjadinya Nakba, atau “bencana” dalam bahasa Arab, di mana lebih dari 500 desa, kota di Palestina dihancurkan, serta terjadi perpindahan paksa bagi sekitar 750.000 warga Palestina.
Selanjutnya, terbentuklah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan partai politik Fatah pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1967, terjadi Perang 6 Hari di mana Israel menduduki sisa wilayah bersejarah Palestina, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan Suriah, dan Semenanjung Sinai Mesir.
Intifada atau perlawanan pertama Palestina terjadi pada 1987 di Jalur Gaza, dan berakhir dengan penandatanganan Perjanjian Oslo pada tahun 1993. Namun, pada tahun 2000, terjadi Intifada kedua yang dimulai dengan kunjungan provokatif seorang pemimpin oposisi Israel ke kompleks Masjid Al Aqsa.
Hingga saat ini, perang Israel-Hamas masih terus berlangsung, memperlihatkan konflik yang rumit dan berlarut-larut antara Israel dengan warga Palestina.