Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa realisasi serapan anggaran program kerja di Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2023 masih minim. Realisasi anggaran program kerja baru mencapai 59,03%. Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan bahwa realisasi anggaran program kerja di Kementerian ESDM per 18 November 2023 baru mencapai 59,03%. Dengan begitu, masih terdapat deviasi minus sebesar 5,68% dari rencana 64,71%. Anggaran Kementerian ESDM pada 2023 mencapai Rp 6,74 triliun, tetapi hingga 18 November 2023 tercatat “baru” terserap 59,03% atau sebesar Rp 3,98 triliun.
“Pimpinan Bapak-Ibu Anggota Komisi VII yang kami hormati penyerapan anggaran Kementerian ESDM sampai dengan 18 November 2023 mencapai 59,03% masih terdapat deviasi minus 5,68%,” kata Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (21/11/2023).
Rendahnya serapan anggaran program kerja di Kementerian ESDM 2023 disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, yakni belum terlaksananya program pembagian rice cooker gratis ke masyarakat hingga belum masifnya program konversi dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik.
“Realisasi ini masih rendah, terutama disebabkan pada kegiatan insentif konversi motor BBM ke motor listrik, di mana minat masyarakat yang masih rendah dan juga kegiatan penyediaan alat masak berbasis listrik (AML/rice cooker) baru dalam tahapan penyiapan data calon penerima dan penyiapan pengadaannya melalui e-katalog,” kata dia.
Meski demikian, Arifin memastikan pihaknya akan terus berupaya merealisasikan kegiatan-kegiatan strategis tersebut di tahun 2023. Diharapkan, realisasi anggaran pada Desember 2023 dapat mencapai 98,53%.