Stanford University akan membangun pusat penelitian kelas dunia di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur. Hal ini merupakan bagian dari kesepakatan antara Stanford Doer School of Sustainability dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang diumumkan saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat pada Rabu (15/11/2023).
Nota kesepahaman ditandatangani oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Anindya Bakrie yang juga merupakan alumni Stanford, dan Arun Majurnadar selaku Dekan Stanford Doerr School of Sustainability (SDSS).
Bambang mengatakan, “Beberapa bulan lalu Stanford sudah menyerahkan LoI di Jakarta dan disepakati kolaborasi di bidang riset, penelitian, dan capacity building. Nantinya untuk hal-hal yang lebih teknis akan dilakukan pertemuan-pertemuan lanjutan.”
Kerja sama ini mengikuti pernyataan minat investasi atau LoI yang telah disampaikan Stanford beberapa bulan sebelumnya. Rencananya, pembangunan pusat riset tersebut akan dilakukan sekitar bulan Januari atau Februari 2024.
OIKN akan menyediakan lahan seluas 3 hektare di kawasan inti IKN. Para alumni Stanford di Indonesia akan membangun gedung pusat riset, sementara Stanford akan mengisi aktivitas riset di pusat tersebut. Lingkup riset ini meliputi pengelolaan air, pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, dan robotik.
Selain Stanford, tiga universitas asal Belanda yaitu Delft University, Erasmus University, dan Rotterdam juga akan membangun pusat riset. Selain itu, ada juga enam kampus di Indonesia yang berminat untuk membangun pusat riset.