PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik
Berita  

Alasan Wapres AS Menolak Rencana Relokasi Warga Gaza ke Mesir

Wakil Presiden Kamala Harris menegaskan bahwa Amerika Serikat dengan tegas menentang relokasi paksa penduduk Gaza ke luar daerah enklave Palestina ketika Israel melanjutkan pemboman ke wilayah Gaza. Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Dubai, Harris menolak gagasan untuk memindahkan warga Palestina ke Mesir atau ke kamp pengungsi lainnya dan menyerukan Israel untuk mengurangi jumlah pengungsi dan kerugian bagi warga sipil akibat serangan udara dan daratnya.

Harris juga menolak gagasan perbatasan Gaza yang dapat menyusut setelah perang untuk menciptakan “zona penyangga” keamanan antara wilayah pesisir dan Israel. Amerika Serikat menolak “penggambaran ulang perbatasan Gaza.”

Pernyataan Harris tersebut disampaikan setelah pertemuan diplomatik dengan para pemimpin negara Arab di Dubai, saat ia menghadiri KTT iklim global PBB. Harris bertemu dengan Raja Abdullah II dari Yordania dan Presiden Mohammed bin Zayed dari Uni Emirat Arab serta berbicara melalui telepon dengan Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, emir Qatar.

Harris tidak berencana melakukan perjalanan ke Israel tetapi akan kembali ke Amerika Serikat pada hari Minggu. Para pejabat juga mencatat bahwa Harris telah berpartisipasi dalam beberapa pertemuan dengan politisi terkemuka Israel selama delapan minggu terakhir.

Pada konferensi pers di Dubai, Harris menyatakan bahwa pembicaraannya terfokus pada tindakan Israel dan Hamas setelah perang usai. Dia menekankan pentingnya cakrawala politik yang penuh harapan, peluang ekonomi, dan kebebasan bagi warga Palestina, serta upaya untuk menyatukan dan memperkaya kawasan secara lebih luas.

Harris menolak untuk mengomentari apakah Israel telah mematuhi tuntutan Amerika untuk lebih tepat menargetkan serangan militernya dan meminimalkan korban sipil. Dia menyatakan bahwa nyawa warga sipil yang tidak bersalah tidak boleh menjadi sasaran dengan sengaja, dan Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi nyawa orang yang tidak bersalah.