PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik
Berita  

Inovasi Baru: PGN Akan Memasuki Bisnis Pipa Gas Virtual

Jakarta, CNBC Indonesia – PT PGN Tbk (PGAS), Subholding Gas Pertamina, mengungkapkan perusahaan akan membangun jaringan pipa virtual alias “beyond pipeline”.
Jaringan pipa virtual tersebut akan menyalurkan gas tanpa melalui pipa, seperti melalui moda transportasi laut dengan menyalurkan Compressed Natural Gas (CNG) dan Gas Alam Cair (LNG).
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan bahwa terobosan baru tersebut tidak lain untuk mendistribusikan gas kepada industri. Terlebih, lanjutnya, kini ada kondisi di mana daerah sumber gas tidak memiliki jaringan pipa untuk mengalirkan gas ke lokasi pusat permintaan.
“Karena tidak ada jaringan pipa di satu daerah di mana daerah itu butuh gas tinggi, kita ada moda beyond pipeline. Kita coba men-deliver gas ke industri tidak melalui jaringan pipa, tetapi kita menggunakan beyond pipeline melalui CNG dan LNG,” jelasnya dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (27/11/2023).
Arief mengatakan, terobosan itu juga dilakukan untuk menjaga keandalan pasokan gas dengan tidak terpaku pada ketersediaan jaringan pipa.
“Terlepas dari itu, karena tadi yang saya katakan bahwa kita mau menjaga reliability pasokan kita tentunya juga tidak hanya terpaku kepada jaringan pipa. Distribusi gas tapi kita juga tadi beyond pipeline melalui CNG dan LNG,” tambahnya.
Dia menjelaskan, terobosan baru “beyond pipeline” ini perlu dilakukan perusahaan karena tantangan terbesar dalam bisnis penyaluran gas, yakni masih belum tersambung penuhnya pipa gas transmisi dari Barat Indonesia ke daerah Timur. Bahkan, di tengah jalur ada yang “terputus” atau pipa belum tersambung.
“Kalau kami dari PGN, tantangan untuk mendistribusikan ini. Nah, ini adalah masalah kita menyediakan transmisinya ya. Jalur pipanya. Nah, kita tahu pipa yang ada di Indonesia ini adalah berkisar dari Aceh ya sampai ke Jawa Timur sementara ini. Walaupun di tengah-tengah ada putus yaitu antara segmen Sei Mangke-Dumai, kemudian juga dari Cirebon ke Semarang,” tuturnya.
Dia menyebut, 98% pelanggan gas PGN merupakan dari sektor industri atau menyerap volume hingga 936 miliar British thermal unit per hari (BBTUD). Adapun jumlah pelanggan industri tercatat mencapai 3.019 pelanggan.
Sementara untuk pelanggan rumah tangga atau jaringan gas (jargas) hanya sekitar 10 BBTUD atau sekitar 1% dari total penjualan gas perusahaan. Dan sisanya untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hanya sekitar 1 BBTUD.
“Untuk volume niaga gas PGN, kita tumbuh 6%, kalau kita bandingkan 2020 sampai 2023,” imbuhnya.