BMKG Memperingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem, Ada Potensi Banjir
Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya bahaya cuaca ekstrem dengan intensitas curah hujan sangat lebat.
Menurut BMKG, beberapa provinsi telah mengalami hujan lebat hingga ekstrem. Provinsi-provinsi tersebut antara lain Sumatera Utara dan Jawa Tengah pada 18 November 2023, Tarempa Kep Riau pada 19 November 2023, dan Kalimantan Barat pada 22 November 2023.
BMKG juga mencatat adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini mulai memasuki wilayah Indonesia bagian barat dan diprediksi akan terus aktif di sekitar wilayah Indonesia hingga periode Dasarian I Desember 2023.
Selain itu, BMKG juga melihat adanya Gelombang Equatoriall Rossby (ER) yang terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur hingga akhir periode Dasarian I November 2023.
Penguatan monsun Asia juga terindikasi dari penguatan angin lapisan atas di wilayah Laut China Selatan hingga lebih dari 25 knot atau 47 km/jam.
BMKG juga menemukan bibit Siklom Tropis 99W di Laut Natuna Utara dan Sirkulasi Siklonik di barat Sumatra dan Selat Karimata yang memicu pembentukan pertemuan dan perlambatan angin.
Anomali positif suku muka laut di wilayah Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar dan Laut Sulawesi hingga 3 derajat Celcius menjadi sumber uap air dalam pembentukan awan hujan.
BMKG juga mencatat sejumlah wilayah berpotensi mengalami banjir pesisir atau rob, antara lain di pesisir Sumatera Utara, pesisir Bandar Lampung, pesisir Banten, pesisir utara Jakarta, pesisir Jawa Tengah, dan pesisir Maluku.
Pihak terkait diminta untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. Selain itu, perlu dilakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan serta tidak melakukan pemotongan lereng dan penebangan pohon yang tidak terkontrol.
Diharapkan juga adanya koordinasi, sinergi dan komunikasi untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi. Masyarakat juga diminta untuk memantau informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.