Rusia Menggunakan Rudal Korea Utara untuk Serang Ukraina, Gedung Putih Sebut
Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia telah menggunakan rudal balistik yang dipasok oleh Korea Utara (Korut) untuk menyerang Ukraina. Hal ini disampaikan oleh Gedung Putih Amerika Serikat (AS) pada Kamis (4/1/2024) waktu setempat.
AS juga menuduh Rusia sedang melakukan pembicaraan dengan Iran untuk membeli rudal balistik jarak pendek. Penilaian intelijen AS menyatakan bahwa rudal Iran belum tiba di Rusia, namun kesepakatan pada akhirnya akan tercapai.
Juru bicara dewan keamanan nasional AS, John Kirby, mengatakan Rusia menembakkan rudal balistik Korea Utara ke Ukraina pada tanggal 30 Desember, namun mendarat di lapangan terbuka.
Namun, Kirby mengatakan pasukan Rusia telah meluncurkan lebih banyak rudal semacam itu sebagai bagian dari serangan besar-besaran pada tanggal 2 Januari, dan dampaknya belum dapat dinilai.
“Karena sanksi dan kontrol ekspor yang kami lakukan, Rusia menjadi semakin terisolasi di panggung dunia, dan mereka terpaksa mencari negara-negara yang berpikiran sama untuk membeli peralatan militer. Seperti yang telah kami peringatkan secara terbuka, salah satu negara tersebut adalah Korea Utara,” kata Kirby kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip The Guardian.
Kirby juga menambahkan bahwa hal ini merupakan “eskalasi yang signifikan dan mengkhawatirkan” dalam dukungan Pyongyang terhadap Moskow.
Kirby mengatakan jangkauan rudal Korea Utara adalah 900 km (560 mil), dan sebagai imbalan atas senjata tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya.
“Hal ini akan menimbulkan implikasi keamanan bagi semenanjung Korea dan kawasan Indo-Pasifik,” katanya.
Kirby menambahkan bahwa Iran telah menunjukkan kemampuan rudal balistik jarak dekatnya kepada pejabat militer Rusia yang berkunjung, meskipun sejauh ini tidak ada pengiriman rudal ke Rusia yang terdeteksi.
“Amerika Serikat khawatir bahwa negosiasi Rusia untuk memperoleh rudal balistik jarak dekat dari Iran sedang berjalan secara aktif,” katanya. “Kami menilai bahwa Rusia bermaksud membeli sistem rudal dari Iran.”
Sebagai tanggapan, Kirby mengatakan AS akan menjatuhkan sanksi terhadap mereka yang terlibat dalam memfasilitasi transfer senjata, dan membawa masalah perdagangan senjata Rusia dengan Korea Utara ke PBB, sebagai pelanggaran terhadap embargo senjata internasional.