portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Sri Mulyani Masih Melakukan Pencairan APBN pada Menit Terakhir Tahun 2023

Sri Mulyani Masih Melakukan Pencairan APBN pada Menit Terakhir Tahun 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa belanja negara masih akan digelontorkan sebelum detik-detik malam tahun baru pada 31 Desember 2023, meskipun hari kerja selesai pada tanggal 29 Desember 2023. Sri Mulyani mengatakan bahwa belanja negara akan tetap dilayani pada akhir pekan tanggal 30 dan 31 Desember.

“Hari terakhir kerja adalah tanggal 29 Desember yang lalu, yaitu Jumat, kita tutup kas dan kemudian antara tanggal 30-31 ternyata masih ada beberapa transaksi sehingga angka tanggal 29 belum final,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN 2023 di kantor pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (2/1/2024).

“Kita tunggu sampai 30-31 beberapa transaksi terakhir masih terjadi dan kemudian tanggal 1 kita sudah tutup mulai masuk 2024,” tegasnya.

Hingga tutup buku 2023, Sri Mulyani mengatakan bahwa belanja negara dalam APBN 2023 telah terserap Rp 3.121,9 triliun, atau 100,2% dari target Perpres 75/2023 sebesar Rp 3.117,2 triliun. Bila dibandingkan informasi terakhir realisasi belanja APBN yang Sri Mulyani sampaikan pada 12 Desember 2023 sebesar Rp 2.588,2 triliun, saat itu baru terealisasi 83,03%. Artinya dalam kurun waktu 12 Desember hingga 31 Desember 2023, Sri Mulyani telah mampu mengeluarkan anggaran belanja senilai Rp 533,7 triliun. Ia pun sudah mengungkapkan rencana ini pada 12 Desember lalu.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti juga mengungkapkan rincian belanja yang digenjot pada 29-31 Desember 2023. Ia menyebutkan belanja akhir tahun yang dikeluarkan itu terbagi ke dalam tiga klaster.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata pada 12 Desember 2023 telah menjelaskan, dana Rp 540 triliun yang bakal keluar pada dua pekan terakhir 2023 itu sebagian besar untuk pembayaran kompensasi dan subsidi. Menurutnya, tren dalam tiga tahun terakhir, belanja model itu, khususnya yang masuk bagian belanja kementerian atau lembaga memang akan mengalami lonjakan di penghujung tahun. Dalam periode itu pula realisasi belanja K/L rata-rata berkisar 95% dari alokasi yang tersedia di masing-masing K/L.