Prabowo Subianto, dalam bukunya Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, menceritakan pertemuannya dengan Pak Wismoyo Arismunandar saat masuk Kopassandha. Saat itu, Pak Wismoyo Arismunandar menjabat sebagai Wakil Asisten Pengamanan (Waaspam) Danjen Kopassandha berpangkat Letkol, sementara Prabowo Subianto saat itu adalah Letnan Dua.
Pada awalnya, Prabowo hanya mengetahui bahwa Pak Wismoyo Arismunandar adalah ipar Pak Harto dan istri beliau adalah adik Ibu Tien Soeharto. Namun, pada tahun 1978, Pak Wismoyo Arismunandar menjadi Komandan Grup 1 Para Komando dari Kopassandha, dan dengan demikian, menjadi komandan grup Prabowo. Prabowo mulai mengenal sosok Pak Wismoyo Arismunandar dan terdampak oleh ajaran-ajaran beliau.
Ajaran utama Pak Wismoyo Arismunandar ke anak buahnya adalah selain patriotisme yang menjadi ciri khas angkatan ’45, harus selalu berpikir, berbuat, dan bertutur kata yang baik. Beliau juga selalu mengutamakan semangat dan kegembiraan, serta mendorong agar semangat saat bertepuk tangan. Prabowo menganggap nilai-nilai yang beliau ajarkan sangat bermanfaat dan sesuai dengan budaya Indonesia dan budaya TNI.
Prabowo juga belajar dari Pak Wismoyo bahwa seorang pemimpin harus mampu menciptakan suasana yang gembira, harus dapat berada di tengah-tengah anak buahnya, dan harus bisa mendekati anak buahnya. Pak Wismoyo selalu mengajarkan bahwa “bersatunya pemimpin dan anak buah” sangatlah penting.
Selain ajaran-ajaran filosofis, Pak Wismoyo Arismunandar juga memberikan contoh teladan. Prabowo terkesan saat beliau tetap mau ikut serta dalam latihan terjun payung di Lampung meskipun lututnya cedera.
Beliau juga mendorong Prabowo untuk menjadi penembak yang pandai, dan setelah beberapa tahun, Prabowo menjadi salah satu penembak terbaik di kalangan Kopassus dan KOSTRAD. Prabowo selalu mencoba untuk membuat lingkungannya gembira dan tidak pernah melewatkan disiplin, kesetiaan, dan kehormatan.
Ajaran lain yang Prabowo terima dari Pak Wismoyo adalah untuk tidak menjelek-jelekan orang lain dan untuk tidak sombong atau belagu. Pak Wismoyo Arismunandar juga memberikan sajadah kepada Prabowo sebelum berangkat operasi pertama sebagai Komandan Kompi, sebagai pengingat untuk dekat kepada Tuhan yang Mahakuasa.
Sumber: Kepemimpinan Jenderal TNI Purn Wismoyo Arismunandar
