Harga nikel dunia turun ke level terendah sejak April 2021. Pada Senin (22/1/2024), harga nikel dunia kontrak tiga bulan tercatat US$ 16.036 per ton. Penurunan harga nikel dunia ini disebabkan oleh pasokan nikel RI yang melimpah. Tom Lembong mengatakan bahwa penurunan harga nikel saat ini disebabkan oleh hilirisasi nikel di Indonesia yang berlebihan.
Namun, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, menyatakan bahwa anggapan mengenai penurunan harga nikel karena pasokan dari Indonesia yang membanjiri pasar dunia tidak sepenuhnya benar. Ia mengatakan bahwa penambahan produksi nikel dari Indonesia menggantikan suplai di negara lain yang tidak efisien.
Data ekspor Indonesia selama Januari hingga November 2023 menunjukkan nilai ekspor produk turunan nikel mencapai US$ 31,3 miliar atau naik 0,6% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Seto juga menyebutkan bahwa harga nikel saat ini di level US$ 16.000-an masih lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata 10 tahun terakhir yang berada di level US$ 15.000-an. Bahkan masih lebih tinggi dibandingkan periode awal-awal Indonesia melakukan hilirisasi pada tahun 2014-2019 yang harga rata-rata nikel di US$ 12 ribuan.