Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah memastikan bahwa program unggulan Presiden Joko Widodo, Kartu Prakerja, akan diperpanjang hingga tahun 2025. Hal ini karena Kartu Prakerja berfungsi sebagai sarana pelatihan yang paling masif.
Airlangga juga menyatakan bahwa program Kartu Prakerja akan diperluas dan diperbesar manfaatnya di masa depan, sehingga pemerintahan baru nantinya akan meneruskan program ini. Rencananya, anggaran program Kartu Prakerja tahun 2024 akan ditargetkan mencapai Rp 5 triliun dari Rp 4,37 triliun di tahun 2023, dengan target peserta sebanyak 1,2 juta orang.
Program Kartu Prakerja memiliki misi untuk meningkatkan keterampilan (upskilling) dan pembelajaran ulang (reskilling) bagi semua angkatan kerja di Indonesia. Program ini telah diikuti oleh 17,57 juta peserta sejak tahun 2020 hingga 2023, yang terdiri dari pencari kerja maupun wirausahawan. Pada tahun 2023, pelatihan juga sudah dimulai secara langsung di berbagai kabupaten/kota di Indonesia.
Airlangga menilai bahwa program ini akan sangat mendukung produktivitas masyarakat, terutama kaum muda. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia.
