portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Korean Air Menghadapi Kontroversi Terkait Skandal Boeing

Korean Air Menghadapi Kontroversi Terkait Skandal Boeing

Dalam beberapa tahun terakhir, Boeing menghadapi banyak skandal atas produk pesawatnya. Sebagai salah satu pengguna pesawat produksi Boeing, Korean Air, maskapai bintang lima dari Korea Selatan (Korsel) pun merespon situasi ini.

Manajer Tim Komunikasi Global Korean Air, Kenneth Kang-Hee Lee, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan semua produsen pesawat, bukan hanya Boeing, untuk menemukan solusi dari kasus-kasus tersebut.

“Ini memang masalah besar, bukan hanya untuk Boeing, tetapi kami telah bekerja sama sangat erat dengan semua produsen untuk melihat solusi cepat untuk fenomena ini,” kata Lee ketika ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).

Ketika ditanya apakah kasus-kasus Boeing berdampak pada Korean Air, Lee tidak berkomentar lebih jauh. Ia hanya nyebut situasi-situasi tersebut masih dalam proses.

“Ini masih dalam proses. Kami sendiri memiliki pesawat Boeing dan Airbus yang digunakan sebagai armada kami, dan kami beruntung memiliki tim perawatan dan perawatan mesin internal, tim teknik. Jadi ya, kami berusaha menjaga operasi kami senormal mungkin,” katanya.

“Kami juga berbicara dengan berbagai pihak lain untuk melihat solusi lain yang dapat mengatasi tantangan kami saat ini,” tambahnya.

Sebagai informasi, Korean Air saat ini menggunakan Boeing 787-10 Dreamliner pada rute Seoul-Bali. Maskapai ini juga menggunakan Boeing 787-9 dan 777-300ER sebagai salah satu armadanya.

Terkait Boeing, Lembaga Aviasi Federal (FAA) pun sempat mengeluarkan perintah untuk menyetop sementara izin terbang Boeing 737 Max 9 yang dioperasikan beberapa maskapai penerbangan Amerika Serikat. Hal itu menyusul beberapa insiden fatal yang terjadi di seluruh dunia.

Pada Januari 2024, misalnya, pesawat 737 MAX buatan Boeing yang diterbangkan oleh Alaska Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah panel badan pesawat meledak di tengah penerbangan.

Akibat insiden tersebut, Alaska Airlines menyetop sementara semua unit 737 Max 9 untuk melakukan penerbangan.

(luc/luc)