Harga beras di pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan, telah mencapai Rp 14.000 per kilogram pada Selasa (27/8/2024). Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di Indonesia telah turun di bawah Rp 15.000 per kilogram, dengan jumlah konsumsi mencapai 2,58 juta ton per bulan.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa harga rata-rata beras kualitas premium di penggilingan pada bulan September 2024 sebesar Rp 13.011 per kilogram, turun 0,56% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara harga beras kualitas medium turun menjadi Rp 12.608 per kilogram, beras kualitas submedium naik menjadi Rp 12.467 per kilogram, dan harga beras pecah naik menjadi Rp 12.363 per kilogram.
Amalia juga menjelaskan bahwa harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp 9.090 per kilogram dan di tingkat penggilingan Rp 9.500 per kilogram, sementara harga terendah berada di Rp 4.000 per kilogram (tingkat petani) dan Rp 4.100 per kilogram (tingkat penggilingan).
Selain itu, harga gabah kering panen (GKP) turun menjadi Rp 6.478 per kilogram di tingkat petani, sedangkan harga gabah kering giling (GKG) turun menjadi Rp 7.094 per kilogram. Harga gabah luar kualitas naik menjadi Rp 6.133 per kilogram.
Menurut Amalia, penurunan harga beras dan gabah disebabkan oleh pasokan yang melimpah dan stabilitas harga di tingkat pusat dan daerah.
