Jakarta, CNBC Indonesia – Calon Presiden dari Partai Republik AS, Donald Trump, mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Ia menyatakan bahwa Israel harus melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai balasan atas serangan rudal yang dilakukan oleh Teheran beberapa waktu yang lalu.
Sebagai contoh, awal pekan ini Iran meluncurkan sekitar 180 rudal ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, keduanya memiliki keterkaitan dekat dengan Teheran.
Serangan tersebut menyebabkan kematian seorang warga Palestina di Tepi Barat, sementara militer Israel mengakui beberapa proyektil mengenai pangkalan udaranya. Serangan itu terjadi setelah apa yang disebut oleh Israel sebagai “operasi darat terbatas” di selatan Lebanon yang ditargetkan pada Hizbullah.
Berkampanye di North Carolina pada hari Jumat, Trump, yang dikenal karena sikap kerasnya terhadap Iran, tidak sejalan dengan Presiden AS Joe Biden, yang sebelumnya menolak untuk mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.
“Mereka bertanya padanya, apa pendapat Anda tentang Iran, apakah Anda akan menyerang Iran? Dan dia menjawab, ‘Selama mereka tidak menyerang nuklir. Itu adalah yang ingin Anda serang, kan? Maksud saya, itu adalah risiko terbesar yang kami hadapi, senjata nuklir,” kata Trump seperti dikutip dari RT, Minggu (6/10/2024).
“Ketika mereka mengajukan pertanyaan itu kepadanya, jawabannya seharusnya, tumbangkan nuklirnya terlebih dahulu, dan pikirkan sisanya nanti,” tambah Trump.
Saat menjabat sebagai presiden, Trump memimpin penarikan AS dari perjanjian nuklir dengan Iran pada tahun 2018. Di bawah kesepakatan tersebut, Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya dalam pertukaran pencabutan sanksi ekonomi. Namun, pada saat itu, Trump berargumentasi bahwa kesepakatan itu tidak banyak membantu mencegah secara permanen untuk Iran memperoleh senjata nuklir.
Setelah serangan Iran terhadap Israel, Axios melaporkan bahwa Yerusalem Barat berupaya melakukan “pembalasan yang signifikan” atas serangkaian rudal tersebut dan semua opsi berada di atas meja, termasuk serangan terhadap fasilitas nuklir di Teheran. Potensi target lainnya meliputi fasilitas gas dan minyak, atau sistem pertahanan udara, dan pembunuhan yang ditargetkan juga dapat dipertimbangkan.
Sementara itu, berdasarkan laporan Al Jazeera, Iran memperingatkan AS bahwa setiap serangan Israel akan mendapat “tanggapan tidak konvensional.” Dengan ketegangan terus meningkat di Timur Tengah, Politico melaporkan bahwa Biden semakin frustrasi dengan perilaku Israel, termasuk serangan baru-baru ini terhadap Hizbullah dan perang di Gaza. Gedung Putih mengatakan bahwa mereka mungkin tidak dapat mencegahnya.
(pgr/pgr)