50 Ribu Orang Siap Serbu BRI UMKM EXPO 2025

Pameran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan tema “Broadening MSME’s Global Outreach” di ICE BSD City Nusantara Hall dari 30 Januari hingga 2 Februari 2025. Ada 1.000 UMKM unggulan terpilih dari 3.006 yang mendaftar untuk dipamerkan dalam lima kategori berbeda. Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto, berharap pameran ini dihadiri oleh 50 ribu pengunjung dan akan menumbuhkan transaksi bisnis yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Dalam acara ini, pengunjung dapat menikmati berbagai rangkaian acara, seperti UMKM Expo, Partner Gathering, Talkshow, Workshop, dan kompetisi Indonesia Barista Championship dan Indonesia Brewers Cup Championship. Selain itu, acara ini juga akan menampilkan Nusantara Culinary dan Fashion Show.

Tujuan utama dari BRI UMKM EXPO(RT) 2025 adalah mendukung peningkatan kapasitas UMKM Indonesia, mendorong mereka untuk naik kelas, serta membuka peluang ekspor produk berkualitas ke pasar internasional. Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa melalui akses ke pasar global, akan tercipta lapangan kerja produktif, meningkatkan daya saing Indonesia, dan memperkuat perekonomian nasional.

Acara ini juga akan menampilkan BRI Microfinance Outlook 2025, sebuah seminar internasional yang bertujuan untuk membahas peran UMKM dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan tema “Empowering the People’s Economy: A Pillar for Achieving Inclusive and Sustainable Growth”, forum ini akan memfokuskan pembahasan pada strategi pemberdayaan masyarakat sebagai motor penggerak ekonomi berbasis rakyat.

Acara ini akan dihadiri oleh berbagai pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri, termasuk Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI Rachmat Pambudy, serta Chief Economist of Asian Development Bank Albert Francis Park. Penerima Nobel Ekonomi Paul Romer dan Head of Regional Client Services at Women’s World Banking Harsha Rodrigues juga akan berbagi pandangan terkait strategi untuk memperkuat keuangan inklusif.