PortalBeritaAntara.live adalah portal berita online yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk kriminal, olahraga, otomotif, dan politik

Peluang Rookie F1 2025: Pertumbuhan Peserta FP1 yang Mencengangkan

Sesi Latihan Bebas 1 Formula 1 musim ini akan melibatkan banyak pembalap rookie yang harus turun dua kali di mobil tim mereka. Secara historis, FP1 bagi para debutan sering kali merupakan sesi yang kurang penting dalam grand prix F1. Namun, aturan yang memaksa tim untuk memasukkan pembalap muda ini ternyata telah berhasil. Sebagai contoh, penampilan impresif Franco Colapinto di Silverstone memberinya kesempatan untuk dipromosikan ke kursi balap utama.

Sistem aturan juga memungkinkan pembalap rookie seperti Andrea Kimi Antonelli dan Oliver Bearman untuk menarik perhatian dunia, membantu untuk membangun masa depan mereka di dunia balap. Tidak hanya itu, adanya batasan jumlah balapan yang diizinkan untuk rookie juga memberikan kesempatan bagi pembalap reguler seperti Pierre Gasly, George Russell, Yuki Tsunoda, dan Nico Hulkenberg untuk membuka jalan bagi generasi baru.

Di tim-tim papan atas seperti Red Bull dan Ferrari, strategi yang baik dalam menghadapi aturan ini membantu untuk mengidentifikasi bakat-bakat muda yang berpotensi untuk berkembang di masa depan. Tim-tim lain seperti Aston Martin dan Alpine juga memiliki opsi pembalap muda yang menjanjikan untuk mengisi posisi rookie di sesi latihan. Meskipun demikian, masih belum ada kejelasan mengenai pilihan pembalap rookie di tim-tim tertentu.

Secara keseluruhan, aturan rookie FP1 di F1 musim ini menawarkan peluang yang menarik untuk memperkenalkan pembalap muda berbakat ke kancah balap dunia, sambil membantu tim-tim untuk mengembangkan calon pembalap potensial di masa depan. Selain itu, aturan ini juga memberikan kesempatan bagi pembalap reguler untuk berkompromi dengan pemain baru dalam tim mereka.