Ukraina dilaporkan telah menyerang kota Moskow, Rusia, dengan jumlah besar drone yang dilepaskan. Militer di Rusia mengungkapkan bahwa sebanyak 91 drone berhasil ditembak jatuh di ibu kota, dari total 337 drone yang dinetralisirkan di seluruh wilayah negara. Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, menyatakan bahwa pertahanan udara terus berupaya menangkis serangan besar-besaran oleh pesawat nirawak musuh di Moskow. Selain itu, Gubernur wilayah tersebut, Andrei Vorobyov, juga mengonfirmasi insiden tersebut dengan korban di antaranya satu orang tewas dan tiga lainnya luka. Serangan ini menyebabkan kerusakan pada tujuh bangunan di sepanjang pinggiran kota di bagian tenggara.
Serangan terhadap ibu kota Rusia terjadi di tengah pertemuan yang dijadwalkan antara pejabat tinggi AS dan Ukraina di Arab Saudi. Ukraina berencana untuk memberikan proposal gencatan senjata sebagian kepada Rusia dalam upaya untuk mendapatkan dukungan kembali dari Amerika Serikat. Pembicaraan di Arab Saudi diharapkan akan menjadi titik balik dalam hubungan kedua negara setelah insiden caci maki antara Trump dan Zelensky. Sejak insiden tersebut, Washington telah menangguhkan bantuan militer ke Ukraina serta pembagian intelijen. Hal ini merupakan upaya untuk mendorong Ukraina kembali ke meja perundingan.
Melihat kondisi terkini antara Ukraina dan Rusia, jelas terlihat bahwa ketegangan kedua negara semakin meningkat. Dengan serangan drone di ibu kota Rusia, situasi semakin kompleks dan menimbulkan kekhawatiran internasional terhadap eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.