Dall’Igna Ungkap Penjelasan Tekanan Ban Marquez

Kemenangan Marc Marquez dalam balapan utama MotoGP Thailand tidak terjadi tanpa drama. Meski memulai balapan dari posisi terdepan dengan kecepatan tertinggi dibandingkan rival-rivalnya, Marquez harus menyerahkan pimpinan balapan kepada adiknya, Alex Marquez, dalam beberapa lap. Baru pada lap terakhir, Marquez berhasil menyalip dan memenangkan balapan untuk tim Ducati. Spekulasi pun mulai muncul terkait apa yang terjadi pada motor Desmosedici GP25 Marquez.

Menurut penjelasan Marquez kepada DAZN, ia harus menerapkan strategi tertentu untuk mematuhi aturan tekanan ban depan minimum Michelin dan menghindari penalti. Aturan baru ini menyatakan bahwa pembalap harus mempertahankan tekanan ban di atas 1,8 bar selama lebih dari 60% jarak balapan. Di Buriram, Marquez menggunakan slipstream motor saudaranya untuk memenuhi persyaratan tersebut dan mengamankan kemenangan. Tim Ducati juga harus menyesuaikan tekanan ban sesuai dengan suhu yang diprediksi, yang pada akhirnya tidak sesuai karena suhu lingkungan yang lebih rendah dari perkiraan.

Meski mengalami masalah dengan perangkat lunak yang menghitung tekanan ban, Marquez mampu mengatasi hambatan tersebut dengan kecerdikannya. Taktik yang sama pernah ia gunakan di balapan sebelumnya dan berhasil memenangkan balapan. Selain itu, Gigi Dall’Igna, manajer umum Ducati Corse, menjelaskan bahwa kendala suhu juga menyumbang pada masalah yang dialami Marquez. Meski demikian, Marquez berhasil keluar sebagai pemenang dan menunjukkan penampilan yang solid di lintasan. Dengan demikian, kemenangan ini menjadi langkah penting bagi Marquez dan tim Ducati dalam persaingan MotoGP.

Source link