Toprak Razgatlioglu tidak senang dengan hasil awal World Superbike 2025. Juara bertahan tersebut datang ke putaran pertama di Phillip Island dengan beban pramusim yang sulit dan masalah pada motor BMW-nya, setelah kehilangan sasis hebat yang lahir pada 2024 berkat Konsesi Super. Meskipun siap untuk bersaing dengan Ducati, Razgatlioglu hanya mampu finis di posisi runner-up dalam Race 1 di Australia, dilanjutkan dengan masalah teknis di Superpole Race dan pensiun di Race 2.
Kesulitan Razgatlioglu semakin diperparah dengan kemenangan menawan tim Borgo Panigale, yang berhasil menduduki lima besar pada balapan Minggu. Kemarahan pembalap Turki tersebut terhadap dominasi Ducati semakin terasa. Ancaman untuk berhenti dari WorldSBK semakin nyata bagi Razgatlioglu.
Respons cepat dari Ducati tidak membiarkan pernyataan Razgatlioglu tak terjawab. Gigi Dall’Igna, bos Ducati Corse, menegaskan bahwa World Superbike bukanlah Piala Ducati. Ia pun memuji keunggulan tim dan pembalap Ducati pada musim lalu, menegaskan bahwa kesuksesan Panigale V4 R adalah hasil kerja keras para pembalap.
Diskusikan mengapa Ducati telah menjadi pilihan utama di WorldSBK dan bagaimana keberhasilannya memengaruhi ajang balap motor. Dall’Igna juga mengamati penampilan gemilang Nicolo Bulega dan Alvaro Bautista, memuji keberhasilan mereka meraup sukses di lintasan. Keberhasilan tim lain beradaptasi dengan motor Ducati juga disoroti, menunjukkan keunggulan paket Ducati dalam grid balap.