Militer Israel mengklaim telah menyerang sebuah rumah sakit di Gaza Selatan yang diduga menjadi pusat komando Militan Hamas. Menurut laporan AFP, rumah sakit tersebut digunakan oleh teroris Hamas untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF. Hingga saat ini, belum ada informasi tentang korban jiwa akibat serangan tersebut.
Operasi militer Israel di Gaza sempat dihentikan untuk memungkinkan pembebasan Edan Alexander, seorang tentara AS-Israel yang disandera sejak Oktober 2023. Alexander akhirnya dibebaskan menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Timur Tengah. Israel kemudian melanjutkan serangan militer di Gaza setelah gencatan senjata selama dua bulan, dalam konfliknya dengan Hamas.
Pada Maret 2025, serangan terhadap Israel selatan menyebabkan kematian banyak warga sipil. Kementerian kesehatan di Gaza melaporkan jumlah korban tewas akibat operasi militer Israel terus meningkat. Sejak konflik meletus, total korban tewas mencapai ribuan orang. Sebuah video terkait gencatan senjata antara Israel dan Hamas juga menjadi perhatian di tengah konflik. Israel masih terus melakukan serangan meskipun ada perjanjian gencatan senjata.