Stok kelapa parut di Indonesia semakin menipis, mengakibatkan kenaikan harga yang signifikan. Permintaan tinggi dari China menjadi salah satu faktor utama di balik langkanya stok kelapa parut di pasaran. Meskipun demikian, pemerintah memutuskan untuk tidak menghentikan ekspor kelapa meski stok dalam negeri menipis dan harga meningkat. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk mendukung petani kelapa di Indonesia dan bukan untuk memberhentikan ekspor. Selain itu, China menjadi negara yang paling banyak memesan kelapa dari Indonesia, terutama untuk diolah menjadi susu kelapa. Perubahan tren minum kopi di China juga turut berkontribusi pada tingginya permintaan ekspor kelapa dari Indonesia. Akibatnya, harga kelapa parut mengalami lonjakan hingga Rp25.000 per butir, menimbulkan protes dari pedagang dan konsumen. Peningkatan harga ini juga disebut terjadi sejak sebelum hari Lebaran, membuat para pedagang dan pembeli merasa kewalahan. Oleh karena itu, situasi tersebut menunjukkan betapa pentingnya menjaga ketersediaan stok kelapa parut di Indonesia untuk mengatasi lonjakan harga yang terjadi.
Rencana Krisis Kelapa China: Solusi Zulhas Terekspos

Read Also
Recommendation for You

Ketegangan di perbatasan antara Kamboja dan Thailand kembali meningkat, dengan Kamboja memilih untuk mengajukan gugatan…

Sejak lama, Presiden Trump telah mengekspresikan keinginannya untuk menyelenggarakan parade militer bergaya besar di Amerika…

Seorang pria bersenjata menyamar sebagai petugas polisi telah membunuh seorang anggota DPR Negara Bagian Minnesota,…

Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia memiliki perbedaan data tentang tingkat kemiskinan di Indonesia…