Ketegangan antara Rusia dan Estonia kembali memuncak setelah kapal tanker Green Admire ditahan oleh otoritas Moskow tak lama setelah meninggalkan pelabuhan Estonia. Insiden ini terjadi di tengah dinamika keamanan yang memanas di Laut Baltik, yang sekarang menjadi “Danau NATO” setelah Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi pertahanan. Kementerian Luar Negeri Estonia menegaskan bahwa kapal tersebut ditahan setelah masuk ke perairan Rusia yang telah disepakati lintasannya bersama. Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsahkna, mengecam tindakan Rusia sebagai ancaman atas stabilitas kawasan. Respons dari pemerintah Estonia adalah mengalihkan rute pelayaran kapal untuk melalui perairan nasional Estonia guna mencegah insiden serupa. Kapal tanker tersebut ditahan setelah insiden dengan kapal Jaguar yang juga terkait dengan Rusia. Langkah tegas dari Estonia terhadap kapal yang melanggar sanksi Rusia merupakan sinyal kehati-hatian negara tetangga, mengingat jarak Estonia yang berdekatan dengan St. Petersburg.
Krisis Tanker Rusia di Danau NATO: Situasi Mendadak!

Read Also
Recommendation for You

Audit IRMA memberikan tiga manfaat langsung bagi perusahaan tambang di Indonesia. Pertama, meningkatkan reputasi pasar…

Arthur B. Laffer, seorang ekonom Amerika Serikat, membahas manfaat ekonomi dari penerapan prinsip pajak rendah…

Dalam peristiwa yang sama, militer Israel melaporkan bahwa Ali Shadmani, kepala staf perang Iran dan…

Pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang program keringanan pembayaran tagihan kartu kredit hingga akhir tahun 2025….