Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Indonesia mencapai hingga 50% total impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura. Pemerintah telah mulai mencari alternatif lain untuk mengurangi ketergantungan pada impor BBM dari Singapura dengan mempertimbangkan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Timur Tengah.
Potensi pengalihan impor BBM dari Singapura ini sedang dalam perencanaan yang akan segera dilaksanakan oleh pihak berwenang. Singapura, meskipun bukan produsen minyak, justru menjadi sumber utama impor BBM bagi Indonesia. Hal ini menyebabkan keprihatinan karena kurangnya ketergantungan terhadap negara-negara pemasok minyak.
Data menunjukkan bahwa impor BBM dari Singapura mencapai 15.072.544.366 kg di periode Januari-Desember 2024, dengan nilai mencapai US$ 11.404.019.938. Selain Singapura, beberapa negara lain yang menjadi sumber impor BBM untuk Indonesia termasuk Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Taiwan, Rusia, dan beberapa negara lainnya. Selanjutnya, rencana untuk mengalihkan impor BBM dari Singapura ke negara lain sudah dalam tahap perencanaan lebih lanjut demi keberlanjutan suplai energi nasional.