Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana untuk meningkatkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50% mulai 4 Juni 2025. Kebijakan ini diumumkan saat Trump berbicara di depan para pekerja pabrik baja US Steel di Pennsylvania. Trump menyatakan bahwa peningkatan tarif ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri. Dia juga menjelaskan bahwa kebijakan serupa juga akan berlaku untuk aluminium. Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian kebijakan perdagangan keras yang diterapkan Trump sejak kembali menjabat pada bulan Januari. Industri lain seperti sektor otomotif juga akan terdampak oleh kebijakan ini.
Trump mempertahankan kebijakannya dengan alasan bahwa industri AS perlu dilindungi untuk bisa bertahan. Dia juga menyinggung tentang rencana kemitraan antara US Steel dan perusahaan asal Jepang, Nippon Steel, dengan menegaskan bahwa kendali atas US Steel akan tetap berada di Amerika Serikat. Meskipun rencana kemitraan ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi AS, namun terdapat kritik terhadap kesepakatan tersebut.
Serikat Pekerja Baja Amerika menyatakan ketidakpuasannya terhadap rencana tersebut, dengan menyatakan bahwa pihak mereka tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan kemitraan tersebut. Mereka menyoroti dampak keamanan nasional, anggota mereka, serta komunitas tempat mereka tinggal dan bekerja sebagai hal yang harus diperhatikan. Meskipun Trump menegaskan manfaat dari rencana investasi Nippon Steel untuk meningkatkan produksi baja di AS, keputusan tersebut tetap menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak.