Berita  

Alasan Langkanya Pekerjaan di RI dan Solusinya

Pekerjaan menjadi barang langka dan paling dicari di Indonesia saat ini. Fenomena ini tergambar jelas di Bekasi, di mana ribuan orang rela mengantri untuk ribuan lowongan pekerjaan di Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025. Dalam acara ini, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggelar bursa kerja di President University Convention Center Jababeka, Cikarang. Menyadari pentingnya event ini, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, menyebutkan bahwa jumlah pelamar mencapai 25 ribu orang. Antusiasme yang tinggi ini bahkan menyebabkan kepadatan yang mengakibatkan beberapa pelamar pingsan.

Menyikapi fenomena ini, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menggarisbawahi perlunya bursa pekerjaan berikutnya dengan kapasitas lebih dari 2.000 lowongan pekerjaan. Namun, agak ironis menyaksikan antusiasme ini di tengah badai PHK yang sedang melanda Indonesia. Lesunya industri sebagai dampak ekonomi yang stabil menyebabkan PHK di banyak pabrik besar, memengaruhi pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya.

Ekonomi Indonesia sendiri tumbuh 4,87% year-on-year pada kuartal pertama 2025, namun angka ini lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang di bawah target tersebut mencerminkan ketidakpastian ekonomi global yang turut memengaruhi ekonomi nasional. Sementara seharusnya Ramadhan, dengan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), menjadi momentum menggerakkan ekonomi nasional, namun kali ini gagal menjadi dorongan ekonomi yang signifikan.

Badai PHK membuat masyarakat terjerumus dalam pengangguran, hal ini merupakan tantangan besar bagi pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8% menjadi target sulit, terlebih dalam kondisi ekonomi yang rapuh. Direktur Kebijakan Publik CELIOS Media Wahyudi Askar menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi yang tidak proporsional pada kualitas ekonomi akan mengakibatkan adanya pekerjaan yang tidak layak.

Selain itu, jumlah lowongan pekerjaan yang lebih banyak dibandingkan jumlah pelamar juga menjadi persoalan tersendiri. Tumpukan pengangguran yang tidak terserap secara optimal mengindikasikan adanya hambatan-hambatan dalam lapangan kerja. Diskriminasi persyaratan, upaya kerja yang tidak layak, dan mismatch antara latar belakang pendidikan dengan pekerjaan menjadi salah satu penyebab ketidakoptimalan penyerapan tenaga kerja. Jika kondisi ini terus berlarut-larut, kemiskinan akan semakin tinggi dan kemajuan ekonomi Indonesia terus terhambat.

Source link