Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden China, Xi Jinping, berbicara langsung melalui sambungan telepon untuk membahas masalah perdagangan yang tengah memanas, termasuk isu ekspor mineral langka. Dalam percakapan yang berlangsung selama lebih dari satu jam pada Kamis (5/6), Xi Jinping menekankan pentingnya Washington untuk mencabut langkah-langkah perdagangan yang dinilai merugikan ekonomi global. Ia juga memperingatkan AS agar tidak mengambil langkah provokatif terkait isu Taiwan. Meskipun demikian, Trump menyatakan bahwa pembicaraan tersebut menghasilkan perkembangan positif, dengan rencana pembicaraan lanjutan antara delegasi perdagangan kedua negara yang akan segera dilakukan.
Panggilan telepon ini terjadi di tengah perselisihan antara Amerika Serikat dan Tiongkok mengenai ekspor mineral langka, yang mempengaruhi gencatan senjata sementara dalam perang dagang antara kedua ekonomi terbesar dunia. Meski ada kesepakatan sementara untuk mencabut sebagian tarif saling balas, isu-isu lebih besar seperti perdagangan ilegal fentanyl, status Taiwan, dan ketidaksetujuan AS terhadap model ekonomi Tiongkok masih menjadi perhatian.
Keputusan Tiongkok untuk menangguhkan ekspor mineral penting telah memengaruhi pasokan global yang diperlukan oleh sektor industri otomotif, semikonduktor, dan pertahanan. Beijing melihat ekspor mineral ini sebagai alat tekanan untuk mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat. Meskipun pasar saham merespons positif terhadap kemungkinan kesepakatan, masih ada ketidakpastian mengenai penyelesaian masalah perdagangan yang lebih besar antara kedua negara.