Grand Prix Kanada berakhir dramatis dengan lima besar yang saling berdekatan dan insiden di antara pembalap McLaren, meskipun kejadian tersebut terjadi di luar Montreal. Balapan kesepuluh Formula 1 2025 menjadi sorotan karena protes yang diajukan oleh Red Bull Racing. Sesi media dengan Christian Horner tertunda beberapa kali, mirip dengan kejadian di Miami beberapa pekan sebelumnya, sebelum akhirnya diselenggarakan setelah dokumen FIA tentang protes tersebut disebarkan. Horner pun memberikan penjelasan tentang dua kekhawatiran Red Bull terkait balapan tersebut.
Protes pertama berkaitan dengan pengereman yang dilakukan secara berlebihan oleh pembalap George, yang secara tiba-tiba melakukan pengereman keras sambil melirik ke arah Max Verstappen. Protes kedua terkait dengan jarak yang dijaga antara Russell dengan safety car, yang dituduh melampaui batas yang ditentukan. Red Bull menyatakan bahwa Russell mencoba mempengaruhi penalti yang akan diterima oleh Verstappen. Hal ini membuat Red Bull membuat banding kepada para steward terkait aspek-aspek tersebut. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 45 menit, Red Bull menggunakan telemetri dan rekaman di dalam mobil untuk mendukung argumennya.
Di sisi lain, Mercedes membela Russell dengan menyatakan bahwa pengereman berkala dilakukan sebagai strategi normal untuk meningkatkan suhu rem dan ban selama fase safety car. Protes Red Bull tentang Russell melihat ke belakang juga disanggah oleh Mercedes. Menurut Mercedes, tindakan tersebut dilakukan untuk memastikan Verstappen tidak berada dalam posisi mengancam di belakangnya. Mercedes juga membawa bukti telemetri terkait mobil Verstappen untuk mendukung pembelaan mereka kepada para steward.
Keputusan akhir dari FIA adalah menolak semua poin yang diajukan oleh Red Bull. FIA mengonfirmasi bahwa pengereman Russell tidak termasuk dalam perilaku mengemudi yang berlebihan, dan tudingan Red Bull terhadap Russell dinilai tidak beralasan. Selain itu, pembalap tersebut tidak disebut melakukan tindakan yang tidak sportif melalui komunikasi radio di mobil. Keputusan ini membuat Red Bull kecewa dengan hasil dari protes mereka.
Pada bagian lain balapan, Lando Norris dari McLaren harus menerima penalti waktu setelah tabrakan dengan Oscar Piastri. Meskipun Norris mengakui kesalahan dan penalti hanya lima detik, hal ini tidak mengubah posisi gridnya untuk Grand Prix Austria. Norris dianggap sepenuhnya bersalah atas tabrakan tersebut oleh para steward. Dengan demikian, balapan tersebut menghasilkan keputusan yang kontroversial dan beragam, menjadikannya sebagai salah satu balapan yang menarik dan sarat dengan intrik.