Serangan terhadap fasilitas kesehatan di Iran oleh Israel terus terjadi, menimbulkan kekacauan dan luka parah di tengah-tengah masyarakat Iran. Pasien di rumah sakit di Kermanshah mengalami cedera akibat serangan bom Israel yang terjadi pada Senin malam. Staf medis kota Karaj, di barat Teheran, berjuang untuk menyelamatkan nyawa korban yang terus berdatangan. Korban termasuk anak-anak yang mengalami patah akibat ledakan di sekitar mereka.
Dampak serangan ini sangat serius, dengan ratusan korban yang membanjiri rumah sakit di Iran. Staf medis kelelahan dan terus-menerus menghadapi luka yang kian bertambah, sementara pihak berwenang Iran melaporkan angka korban tewas dan luka yang terus meningkat. Permintaan informasi tentang jumlah korban tampaknya tidak ditanggapi dengan transparansi oleh pemerintah Iran.
Masyarakat Iran terkejut dengan intensitas serangan Israel ini, dengan lebih dari 90% korban berasal dari warga sipil. Dokter dan perawat di rumah sakit merasa terbebani dengan pasien-pasien yang kian berdatangan. Pertempuran antara dua negara ini semakin meningkat sejak Israel melancarkan serangan udara yang diprediksi ditujukan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Proses mediasi untuk gencatan senjata dengan bantuan Amerika Serikat juga terhambat oleh konflik yang berlangsung.
Staf medis di Iran merasa tertekan dengan situasi ini, mengingatkan mereka pada perang sebelumnya yang menghantui. Dokter di rumah sakit Imam Khomeini menggambarkan keadaan seperti bekerja di medan perang dan berharap agar kekerasan ini segera berakhir. Dalam kondisi yang kacau dan menegangkan, masyarakat Iran berharap akan ada solusi damai dan kemanusiaan dalam menghadapi konflik yang terus berlanjut.