Kualifikasi Grand Prix Azerbaijan berlangsung selama hampir dua jam karena adanya enam kali red flag yang memaksa kualifikasi berhenti berkali-kali. Sirkuit jalan raya Baku yang terkenal dengan dinding kerasnya juga menunjukkan kesulitan kondisi di sana. Enam bendera merah dalam kualifikasi ini mencetak rekor baru, mengalahkan jumlah lima bendera merah pada kualifikasi sebelumnya. Angin yang berubah-ubah di sekitar sirkuit memberikan tantangan tambahan bagi para pembalap. Lando Norris mengakui betapa sulitnya menghadapi angin di sirkuit tersebut, yang mungkin menjadi penyebab sebagian besar kecelakaan yang terjadi.
Adanya dinding yang dekat membuat kesalahan kecil dari para pembalap dapat berakibat fatal. Beberapa pembalap, seperti Albon dan Hulkenberg, mengalami insiden yang tak terduga di kualifikasi. Albon merasa telah melakukan kesalahan dengan memasuki Tikungan 1 terlalu cepat, sementara Hulkenberg mengalami masalah dengan penguncian roda depan.
Insiden serupa juga terjadi pada pembalap lain seperti Colapinto, Bearman, Leclerc, dan Piastri. Colapinto terpuruk setelah menabrak dinding, sementara Bearman mengaku kesalahan konyolnya membuatnya tersingkir dari sesi kualifikasi. Leclerc, yang menargetkan pole position untuk kelima kalinya di Baku, juga mengalami kesulitan dengan kondisi lintasan. Piastri pun mengalami kesalahan yang jarang terjadi di tahap akhir Q3.
Kualifikasi yang penuh insiden ini menunjukkan betapa sulitnya menguasai sirkuit Baku. Dinding berbahaya, angin yang bervariasi, dan kesalahan pembalap menjadi faktor penentu dalam menentukan grid untuk Grand Prix Azerbaijan. Semua pembalap berjuang keras dalam menghadapi tantangan tersebut, dan akhirnya, Max Verstappen berhasil meraih pole position.