Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan penanaman 500 ribu hektare (ha) padi gogo di lahan sawit dan kelapa seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan implementasi program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan atau Kesatria. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan tumpang sari padi gogo sudah sejalan dengan program akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang ditargetkan mencapai 120.000 ha. PSR harus dilakukan untuk meningkatkan produksi sawit tanpa membuka lahan baru.
Wamentan Harvick menyampaikan harapannya agar program PSR berjalan optimal dan menanam padi gogo sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi dampak El Nino. Produktivitas sawit rakyat harus ditingkatkan melalui peremajaan sawit rakyat. Program PSR merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sawit melalui penggantian tanaman tidak produktif dengan benih yang berkualitas dengan penerapan Good Agriculture Practices.
Sejak tahun 2017, sebanyak 327.065 ha rekomendasi teknis telah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan. Konsistensi pemenuhan produksi bahan baku perlu terus didorong agar tetap terjaga dan berkelanjutan. Kementerian Pertanian berharap seluruh stakeholder kelapa sawit, terutama Pimpinan Pemerintah Daerah, Perusahaan Perkebunan kelapa sawit, pimpinan Perbankan, Asosiasi, dan Pekebun kelapa sawit, dapat bersinergi mendukung dan mensukseskan program PSR agar dapat berjalan dengan optimal.
Lahan yang akan ditanami padi gogo tersebar di lahan BUMN sawit, PalmaCo (5.000 ha), SupportingCo (10.000 ha), Gapki (3.550 ha), dan Apkasindo (67.400 ha).