Penjualan mobil di awal tahun 2024 mengalami penurunan. Vice President Director TAM Henry Tanoto menunjukkan bahwa salah satu alasan penurunan ini adalah momentum pemilu. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales dari pabrik ke diler selama Januari-Februari 2024 hanya sebanyak 140.274 unit, turun 22,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Salah satu APM Toyota juga menyatakan bahwa penurunan penjualan mobil di Indonesia awal tahun ini dikaitkan dengan situasi pemilihan umum. Banyak masyarakat memilih untuk menunggu dan melihat sebelum membeli kendaraan.
“Penjualan Mobil di Indonesia pada awal 2024 sedikit menurun. Ini disebabkan konsumen menahan pembelian terkait momentum pemilu,” kata Vice President Director TAM Henry Tanoto. Keputusan masyarakat untuk menahan pembelian membuat penjualan mobil di dua bulan pertama tahun 2024 turun. Namun, setelah pemilu berlangsung, diharapkan industri akan kembali bergairah dengan meningkatnya keberanian masyarakat untuk membeli kendaraan.
Toyota juga merasakan dampaknya, dengan penurunan wholesales dari 56.306 unit di dua bulan awal 2023 menjadi 44.513 unit di periode yang sama tahun ini, atau turun 20,9%. Namun, pangsa pasar Toyota meningkat dari 30,29% menjadi 31,62%.
Henry optimistis bahwa pasar otomotif akan membaik seiring dengan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024, karena banyak masyarakat membutuhkan kendaraan untuk mudik. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyoroti tren penjualan mobil dan motor yang turun pada akhir Februari 2024, meskipun tingkat konsumsi masyarakat masih baik.